Kondisi pandemi yang saat ini terjadi memberikan dampak yang luas kepada masyarakat Indonesia, khususnya dari segi ekonomi, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini juga yang dirasakan oleh Irappe (41), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kota Parepare.
Irappe menceritajan bagaimana dirinya dan suami berjuang menghadapi kondisi ini. Suaminya yang bekerja sebagai tukang ojek pangkalan dengan penghasilan yang tidak pasti, masih harus menghidupi 4 orang anaknya. Yang paling kecil saat ini usianya masih 7 tahun yang masih duduk di bangku SD kelas 1, sementara anak tertuanya telah menikah dan sudah tinggal terpisah.
“Dengan kondisi keuangan seperti ini, saya sangat bersyukur terbantu dengan adanya program pemerintah seperti JKN-KIS. Paling tidak dari sisi kesehatan, jika kami ingin berobat, tidak perlu khawatir ke puskesmas untuk berobat karena semua biayanya ditanggung sama pemerintah,” kata Irappe, Senin (09/08).
Irappe juga menceritakan pengalamannya menggunakan kartu JKN-KIS pada saat melahirkan anak kelima di RS Andi Makassau, Kota Perapare.
“Saya sangat bersyukur pada saat mau melahirkan anak kelima, saya sudah didaftarkan sama pemerintah. Jadi waktu melahirkan tidak ada biaya yang saya keluarkan, baik untuk bayar kamar atau untuk bayar obat-obatan yang harus saya konsumsi. Pelayanannya juga sangat baik, tidak ada dibeda-bedakan dengan pasien lain,” lanjutnya.
Ia juga menyatakan dirinya dan anggota keluarganya sering memanfaatkan kartu JKN-KIS untuk berobat ke Puskesmas ketika ada gangguan kesehatan seperti demam atau batuk-batuk ringan. Secara umum ia merasa pelayanan yang saat ini diberikan oleh program JKN-KIS sudah sangat membantu dirinya dan keluarga. Kalaupun ada yang bisa ditingkatkan, adalah dari segi peningkatan layanan.
“Banyak masyarakat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan dan obat-obatan. Saya hanya berharap ke depannya pelayanan dapat terus ditingkatkan, sehingga manfaatnya dapat lebih lagi dirasakan oleh masyarakat,” tutur Irappe.(*)