Sulfianti (32) adalah salah seorang peserta JKN-KIS yang terdaftar pada segmen kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau biasa disebut sebagai peserta mandiri. Kepada tim Jamkesnews, Sulfianti menceritakan pengalamannya saat mendampingi orang tuanya, ketika harus menjalani rawat inap dan rutin memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan.
“Kami telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak tahun 2017 dan kami telah rasakan banyak manfaat dari Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Saat itu sekitar tahun 2019, saya rutin mendampingi ibu memeriksakan kesehatan ke puskesmas karena penyakit diabetes yang dialaminya. Alhamdulillah pada saat itu kami dilayani dengan sangat baik dan juga kami tidak mengeluarkan tambahan saat berobat di fasilitas kesehatan,” tutur Sulfianti, Selasa (17/11).
Sulfianti juga mengungkapkan tentang pentingnya membayar iuran secara tepat waktu agar terhindar dari denda pelayanan.
“Saat ini kami juga rutin untuk membayar iuran dengan tepat waktu, karena kami pernah merasakan terlambat membayar iuran, sehingga pada saat itu harus membayar denda pelayanan ketika ayah kami menjalani rawat inap di rumah sakit. Namun sekarang kami sudah rutin membayar iuran JKN-KIS karena manfaat Program JKN-KIS sangat kami rasakan,” kata Sulfianti.
Selama mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan, Sulfianti juga menuturkan bahwa pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan juga sangat baik. Ia juga mengaku tidak dibeda-bedakan dengan pasien lain.
“Alhamdulillah pelayanan yang kami dapatkan selama menjalani pemeriksaan di Puskesmas maupun saat menjalani rawat inap di rumah sakit, sangat bagus. Harapan kami ke depan agar fasilitas kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanannya untuk peserta JKN-KIS, meskipun saat ini sudah sangat baik," tutur Sulfianti.
Diakhir perbincangan, Sulfianti berharap agar senantiasa diberi kesehatan bersama keluarga dan sangat bersyukur jika tidak menggunakan kartu JKN-KIS.
“Alhamdulillah untuk saya pribadi belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat di fasilitas kesehatan. Saya bersyukur sebenarnya jika tidak memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS, artinya masih senantiasa diberi kesehatan,” ungkap Sulfianti.(*)