BARRU,PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Berdasarkan data, selain potensi angin puting beliung, banjir, longsor maupun erosi, Kabupaten Barru juga terkadang diuji dengan musibah kebakaran, tahun 2021 lalu, tercatat peristiwa kebakaran yang sempat hebohkan warga di Pekkae, Burancie, Ralla, dan Pacciro. Awal tahun 2022 ini, musibah kebakaran pun kembali terjadi. Dimana empat rumah diamuk si jago merah, dimana dua diantaranya rata dengan tanah. Bahkan, memakan seorang korban jiwa di Dusun Seiyye, Mangkoso, Kecamatan Soppeng Riaja, Senin 10 Januari 2021.
“Innalilahi wa Inna ilaihi raji’un, kita kembali diuji, semoga ini semua jelas sumber kebakarannya dan menjadi pelajaran bagi kita,” sebut Bupati Suardi Saleh yang dibersamai Ketua Tim Penggerak PKK Barru, drg. Hj. Hasnah Syam MARS dilokasi kebakaran dan memantau langsung dampak yang terjadi serta berbelasungkawa atas duka cita korban kebakaran.
Di rumah La Tihe, yang diduga sebagai awal mula kobaran api berasal, ditemukan seorang korban jiwa, atas nama HN, seorang perempuan berusia sekira 80 Tahun. “Innalilahi wa Inna ilaihi raji’un, semoga Almarhumah dan segenap keluarga tabah atas peristiwa ini, sebuah ujian yang berat tapi harus kita lalui,” sebut Bupati Suardi Saleh yang serahkan bantuan sembako dan perangkat lainnya, untuk korban sebagai upaya untuk meringankan beban sambil berupaya untuk membantu menyiapkan penanganan darurat sementara.
Untungnya, pemadam kebakaran yang sigap berjibaku mampu memadamkan Api sehingga kerugian yang lebih besar dapat terelakkan. Terhitung, akibat kebakaran ini, keempat rumah tersebut, dikepalai oleh La Tihe, H. Borahima, Amirullah, dan Anwar, serta dihuni sedikitnya 14 Jiwa, dan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 800 juta, pihak berwenang sementara melakukan identifikasi dan pendataan sebab kejadian.(*/ade)