PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Republik Indonesia (RI) masih dalam tahap sosialisasi. Hal itu diungkapkan Anggota Pansus IKN DPR RI, Hamka B Kady saat berkunjung ke Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis 13 Januari 2022.
Legislator Golkar itu mengungkapkan, pihaknya baru-baru ini melakukan konsultasi publik Undang-undang (UU) IKN yang digelar di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.
Pada konsultasi publik tersebut, dia menjelaskan, semua simbol-simbol negara pada 2024 sudah pindah di Kalimantan Timur. Hanya saja, kata Anggota Komisi V DPR RI, kepindahan IKN itu bertahap dan baru rampung pada 2045.
“Yang lebih penting saya katakan bahwa jangan berpikiran pada 2024 IKN itu pindah total, saya tegaskan tidak. Pada 17 Agustus 2024, di sana berkumandang lagu kebangsaan RI di Kalimantan. Semua simbol negara sudah pindah di sana, termasuk Kepresidenan,” kata Hamka.
Hamka menyebutkan, proses pembangunan IKN itu bisa pelbagai macam sumber pendanaan. Salah satunya, menurut dia, kerja sama pengusaha dengan pemerintah. “Bisa dalam bentuk tukar guling antara pengusaha dan pemerintah,” sebutnya.
Dia menjelaskan, pemindahan IKN ini menguntungkan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebab, masyarakat Sulsel lebih mudah menjangkau Kalimantan dibanding Jakarta. “Lebih dekat orang ke Parepare dibandingkan dengan harus ke Jakarta. Nyeberang saja, itu sudah bisa ke Parepare. Termasuk Makassar,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat Sulsel diuntungkan dari segi ekonomi. Dia bilang, sumber bahan baku yang bakal digunakan untuk pembangunan IKN itu dari Sulsel dan Sulawesi Tengah (Sulteng). “Hampir saya katakan sumber bahan baku pembangunan IKN di Kalimantan itu kurang. Misalnya batu, pasir itu semua dari Sulsel. Karena di Kalimantan itu kan yang ada hanya galian tambang saja, sehingga kita butuh bahan baku dari Sulsel dan Sulteng,” tutupnya. (ami/B)