PAREPARE,PAREPOS.FAJAR.CO.ID— Guna meminimalisasi penyebaran Omicron, pemerintah mengimbau masyarakat supaya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri untuk beberapa waktu ke depan. Selain itu, warga diminta terus tingkatkan disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. Mengingat potensi gelombang baru COVID-19 masih ada, setiap pihak diharapkan jangan lengah. Varian mutasi baru Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara di dunia. Bukan tidak mungkin Indonesia
mengalami hal serupa. Diketahui, kasus konfirmasi Omicron di tanah air terus bertambah.
Per 11 Januari 2021, tercatat jumlah kasus Omicron secara nasional mencapai 802 orang. Menanggapi terus bertambahnya kasus konfirmasi Omicron, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri, sebagian besar kasus tersebut disumbangan oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Seperti di wilayah Jakarta, dari 537 kasus yang ada, 435 kasus berasal dari PPLN. “Data menunjukkan bahwa kasus konfirmasi Omicron di Indonesia sebagian besar adalah pada pelaku perjalanan luar negeri,” ujar Johnny, kepada PAREPOS.FAJAR.CO.ID kemarin.
“Oleh karenanya, kami kembali sampaikan pesan ini kepada masyarakat, untuk bijak bermobilitas, tidak bepergian dulu keluar negeri dalam beberapa minggu mendatang guna menekan potensi bertambahnya kasus Omicron yang masuk ke negara kita,” lanjutnya. Dibandingkan sebelumnya, kata Johnny, Indonesia saat ini memang jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron. “Tingkat vaksinasi sudah lebih baik, kapasitas testing dan tracing kita juga lebih tinggi. Sistem kesehatan sudah lebih siap, baik dalam hal obat- obatan, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat,” jelasnya.
Ia menegaskan, pemerintah juga terus memantau dan mengevaluasi secara ketat perkembangan kasus yang ada, serta akan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan. Dalam hal ini, yang akan menjadi salah satu indikator utama adalah situasi perawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan, seperti angka keterisian tempat tidur di rumah sakit. “Pemerintah terus berusaha untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Namun, mesti diingat, ini tidak bisa kita lakukan tanpa dukungan penuh dari masyarakat,” tandasnya.
“Syarat utama kita semua harus disiplin. Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, termasuk dengan cara mengurangi bepergian ke luar negeri ini,” kata Johnny. Selain itu, meski kemungkinan kasus naik tetap ada, ia meminta masyarakat tidak panik melainkan tetap berlaku waspada dan terus bekerja sama. “Terutama disiplin prokes dan segera vaksinasi. Untuk kelompok yang sudah mendapatkan jadwal vaksinasi booster, jangan sampai terlewatkan. Vaksinasi sangat membantu dalam mengurangi resiko kita sakit berat jika terinfeksi COVID-19,” tutupnya.(*/ade)