PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Parepare menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait keamanan pangan bagi pelaku UMKM.
Bimtek itu diikuti oleh pelaku UMKM yang berdomisili di Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki. Kegiatan ini digelar di ruang Data Kantor Walikota Parepare, Kamis 10 Februari.
Kegiatan ini menghadirkan Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Makassar, Hardaningsih sebagai narasumber.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muhammad Nur mengatakan kegiatan itu sebagai bentuk edukasi menjadi kelurahan pangan aman Galung Maloang.
“Setelah kegiatan ini akan ada lomba kegiatan kelurahan pangan aman, baik tingkat provinsi maupun nasional. Sebagai gambaran, kita sudah menyabet juara pertama untuk pasar aman di tingkat nasional. Maka dari itu, kita bekerjasama dengan BPOM untuk memperluas kegiatan ini,” kata Nur.
Dia menyebutkan, pihaknya memilih Kelurahan Galung Maloang sebagai percontohan untuk pangan aman lantaran fasilitasnya sudah lengkap.
“Kita lihat Kelurahan Galung Maloang fasilitasnya lengkap, ada pasar dan sekolah sehingga itu menjadi penilaian,” sebut dia.
Kendati begitu, kata dia, kelurahan lain bakal menyusul menjadi kelurahan pangan aman setelah program ini berhasil.
Sebab kata dia, targetnya bukan hanya masyarakat Kelurahan Galung Maloang saja yang diberikan edukasi. Tetapi masyarakat secara keseluruhan di Parepare.
“Nah, setelah berhasil kita melangkah ke kelurahan-kelurahan lain sehingga tidak menimbulkan lagi was-was kepada masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang disajikan pelaku UMKM,” kata dia.
Maka dari itu, pihaknya intens mengawasi kualitas pangan yang ada di pasar Parepare. Misalnya, sayur-sayuran yang beredar di pasar harus diuji terlebih dahulu sebelum dijual.
“Sayur-sayuran yang dijual di pasar itu harus sudah diteliti dulu, apakah mengandung pestisida atau tidak. Kan kita juga berkolaborasi dengan SKPD, misalnya ikan dari Dinas Pertanian apakah mengandung formalin atau tidak, begitu juga daging harus terhindar dari bahan pengawet,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala BPOM Makassar Hardaningsih berharap program keamanan pangan itu bisa berhasil mengedukasi para pelaku usaha.
“Keamanan pangan itu harus menyentuh level individu. Makanya dimulainya dari kelurahan. Jadi setiap orang sudah sadar dengan konsep keamanan pangan,” tutur Hardaningsih.
Olehnya itu, tim keamanan pangan dibentuk di kelurahan. Selain itu, kader-kader keamanan pangan itu kemudian dilatih.
“Kader-kader keamanan pangan kelurahan itu terdiri dari perwakilan ibu PKK, sekolah, dan pelaku usaha. Setelah dilatih, mereka lalu memberikan bimbingan ke pelaku usaha. Intinya, kelurahan itu pangannya aman yang tidak tercemar dari bahaya kimia,” pungkasnya. (ami/B)