PAREPARE,PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian ke depan yakni mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern agar Indonesia menjadi negara penghasil pangan terbesar dengan penggunaan teknologi modern. Guna mengakselerasi terwujudnya hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong penggunaan teknologi informasi.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan penerapan sistem pertanian dengan teknologi Internet of things (IOT) menjadi tuntutan saat ini dan ke depan dalam rangka mewujudkan pertanian, maju, Mandiri Modern. Sesuai perkembangan teknologi apapun yang ada, Kementan mendorong seluruh jajaran Pusat, Dinas pertanian Provinsi, kabupaten dan penyuluh semuanya sudah berbasis teknologi informasi.
“Sejalan dengan harapan dan arahan Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk melakukan pembangunan pertanian modern dengan memanfaatkan mekanisasi dengan teknologi salah satunya Internet Of Thing,” ujar Suwandi pada Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Tanaman Pangan episode 365 tanggal 11 Maret 2022 dengan judul Pemanfaatan Teknologi Internet Of Things (IOT) Pada Peningkatan Mutu Tanaman Pangan.
Sementara itu Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi, Usman Kasong meuturkan Kementerian Kominfo telah membuat Program Pertanian Presisi 4.0 dan melalui Direktorat Ekonomi Digital telah memfasilitasi para petani untuk go online. Salah satunya melalui program Pertanian Presisi 4.0 berbasis IoT bekerja sama dengan startup PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB).
“Juga pendampingan kepada petani dalam menggunakan aplikasi analisis data berbasis IoT dan Geographic Information System (GIS) melalui aplikasi yang terhubung dengan alat sensor tanah dan cuaca,” kata Usman dalam webinar yang diikuti PAREPOS.FAJAR.CO.ID.
Dosen Departemen Ilmu Komputer FMIPA-IPB, Sri Wahyuni memaparkan keunggulan penggunaan teknologi image computer vision untuk mengetahui kualitas terhadap benih. Yakni melakukan foto menggunakan HP kemudian dilakukan preposesing terhadap citra segmentasi dan seterusnya yang terakhir bisa melakukan klasifikasi apakah itu masih benih yang bagus atau benih yang sudah tidak bagus.
“Jika terdeteksi benih yang sudah tidak bagus maka data itu otomatis bisa mengirimkan ke server yang sudah dimiliki. Kemudian data spasialnya bisa dilakukan analisis lebih lanjut ternyata benih yang cepat menurun kualitasnya itu benih-benih yang ada di daerah mana saja,” terang Sri.
Selanjutnya Bayu Mulyana dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menjelaskan IoT adalah sebuah gagasan dimana suatu objek tertentu, hewan atau orang dilengkapi dengan perangkat yang memiliki kemampuan untuk mentransmisikan data untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Dengan begitu menjadi bagian dari satu kesatuan sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai penghubung tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia atau pun dari manusia ke perangkat komputer jaringan.
“Dan juga dari objek atau benda yang dipasang dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain untuk menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat sistem lain melalui internet,” tutur Bayu.
Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (PPMBTPH) Kementan, Warjito menyebutkan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong pengelolaan data-data pertanian semuanya agar berbasis informasi teknologi (IT) termasuk benih, pupuk dan lainnya. Informasi Teknologi (IT) akan mempermudah arus pertukaran informasi dalam lingkup lokal maupun global, mempermudah bagi masyarakat dunia mengakses informasi yang diperlukan, mendorong kemajuan berbagai bidang karena kemudahan informasi dan membantu masyarakat dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan teknologi dengan adanya beragam fungsi dari teknologi informasi.
“IoT adalah suatu konsep atau program sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirim data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan prangkat computer dan manusia. Manfaatnya dari IoT tdk perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yg telah menerapkan IoT.” terang Warjito.(*/ade)