BARRU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Meluapnya Sungai Bojo mengakibatkan salah satu proyek talud yang diduga siluman alias tak jelas dan dikerjakan jelang akhir tahun 2021. Proyek itu tersapu derasnya air di Kelurahan Bojo Baru, Ahad 6 Maret, lalu. Proyek talud yang sempat menuai sorotan warga karena terkesan dipaksakan, itu pun kabarnya rusak parah.
Dari data yang dihimpun PAREPOS.FAJAR.CO.ID, proyek talud tersebut dikerjakan oleh CV Putra Mandiri bersama konsultan CV Piramida Tehnik 09. Nilai proyek talud tersebut bernilai sekitar Rp 489.792.192 dari dana APBD Perubahan 2021. Bahkan dikabarkan proyek tersebut menyalahi rencana anggaran biaya (RAB). Terlebih, jika mengikuti RAB proyek talud tersebut semestinya lurus tidak membelok dan hal itu diakui pihak kontraktor dan rekanan. Sesuai papan proyek, talud yang mulai dikerjakan pada 24 Desember 2021 itu selesai pada akhir tahun atau hanya enam hari pengerjaan.
Lurah Bojo Baru, Muh Yunus membenarkan adanya proyek talud pada akhir tahun 2021 diwilayahnya. “Panjangnya itu sekira 100 meter, “jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis 10 Maret 2022. Terkait kejadian banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, proyek itu tidak terlalu berdampak kerusakannya. Bahkan, rencananya akan diperpanjang lagi proyek talud itu dengan anggaran bencana. “Saat kunjungan pihak balai besar wilayah sungai pompengan, akan melakukan perbaikan atas kerusakan itu,”jelasnya.
Sebelumnya, Lurah Bojo Baru , sempat menjelaskan jika proyek itu juga terimbas akan bencana. “Ini ada Kadis PU di dekat saya, menunggu orang dari balai mengukur kembali,”katanya. Kerusakan terparah itu berada di wilayah Bandronge sekitar 400 hingga 500 meter. Ditambahkannya terkait penyaluran bantuan bagi korban bencana banjir, sejak kemarin sudah tersalurkan.(*/ade)