PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Polres Kota Parepare melaksanakan sosialisasi tertib berlalu lintas dalam perspektif agama, yang dibawakan oleh prof Dr Kasjim Salemba, di Kafe Gazzas lantai II, Rabu 9 Maret 2022.
Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono, mengatakan masih banyak pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Indonesia. Paling fatal, puluhan ribu pengendara mengalami kecelakaan lalu lintas hingga kematian.
Ia menjabarkan, data kecelakaan lalu lintas lebih kurang 25 ribu, khusus di indonesia.
Kebanyakan orang melakukan perjalanan atau pengendara mengabaikan hal sepele, dan hal tersebut menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks.
Sehingga membutuhkan penanganan yang cukup ekstra, Karena permasalahan sepele sapat mengakibatkan hal yang fatal hingga hilangnya nyawa seseorang.
Sehingga perlu adanya sosialisasi tertib lalu lintas dengan perspektif islam.
“Bukan hanya dalam perspektif hukum saja, tapi berkendara juga bisa dipandang dalam perspektif islam,” jelasnya saat memberi sambutan.
Prof Dr Kasjim Salemba, saat membawakan materi menyampaikan kepada peserta, terdapat beberapa pengendara yang belum taat terhadap UU No 22 /2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Sehingga perlu sentuhan religi, karena terdapat beberapa umat muslim yang menganggap persoalan lalu lintas hanya urusan dunia, dan tidak ada hubungannya dengan akhirat.
“Memang tidak ada ayat dalam alquran yang mengatakan tentang lalu lintas langsung, atau aturan berkendara. Tetapi terdapat Kode etik berlalu lintas dapat ditelusuri pada nilai-nilai yang terkandung dalam teks-teks tersebut,” jelasnya.
Misalnya Q.S Al Naml/27:17-18 (taat aturan saling menghormati. Q.S Alfurqan /25:63 tawadhu atau rendah hati.
“Surat Al Naml yang mengisahkan nabi Sulaeman bersama pasukannya (manusia, jin dan burung) secara tertib dan teratur sebagai contoh berlalu lintas. Kalau semut saja dihargai apalagi manusia,” jelasnya. (ana/B)