PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Antrian Mobil truk terlihat diberbagai SPBU di kota Parepare dan daerah tetangga. Antrian tersebut karena tidak tersedianya solar di SPBU.
Salah seorang pengendara, mengaku telah antri mulai jam 8 Pagi, dan itu katanya telah terjadi beberapa hari lalu. “Tidak dapat solar mulai pagi, ini mulai Makassar pasti antri. Kalau mengisi maksimal 40 liter,” ujar Komar sopir truk roda empat asal Makassar.
Terpisah, Senior Supervisor Communication Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan, mengatakan saat ini Indonesia memasuki tahap transisi untuk keluar dari pandemi. Sehingga industri bahan baku meningkat, yang mengakibatkan banyaknya kendaraan melintas.
Sehingga, kata Taufiq Kurniawan, menyampaikan ke pihak pertamina sebagai distributor memiliki tugas menjaga kuota yang ditetapkan pemerintah subsidi solar agar cukup hingga akhir tahun.
“Sehingga kita memonitor SPBU-SPBU yang telah over dari triwulan satu ataupun mendakati triwulan 1. Kami ingatkan ke SPBU yang dimaksud otomatis merem permintaannya pertamina untuk bahan bakar solar,” jelasnya.
Karena kata dia apabila melebihi kuota per SPBU, maka SPBU tersebut akan melakukan penggantian selisih dari subsidi yang dijualkan ke kendaraan.
Ia menerangkan Stok solar di tiga BBM, Makassar, Parepare, dan Palopo yang berkantor di Sulselbar, stok berkantor sulselbar dalam keadaan normal yakni 20.000 kilo liter per harinya.
Ia meminta untuk masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan BBM dan tidak panik buying.
Solar sendri memiliki peraturan BBMIGAS No.4 thun 2020 yakni ada tiga konsumen berhak mengisi secara subsidi, yakni kendaraan roda empar secara pribadi maksimum 60 liter perhari, roda empat umum maksimum 80 liter perhari , roda enam maksimum 200 liter perhari. Diterangkan apabila lebih dari roda enam maka dilarang menggunakan bbm bersubsidi. (ana/B)