PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID – Pemerintah Daerah (Pemda) diharapkan mulai menyusun peta jalan transisi dari masa pandemi Covid-19 menuju kondisi endemi.
Saat berstatus endemi, tentu membawa konsekuensi yang berbeda bagi masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Covid-19 akan dianggap sebagai flu biasa.
Namun tetap dibutuhkan suplai obat obatan sesuai dengan penanganan Covid 19. Hal itu disampaikan dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah (UM) Parepare, Yadi Arodhiskara yang juga pengamat ekonomi.
Yadi Arodhiskara menyampaikan, selama pandemi Covid-19 yang paling berdampak ialah masalah ekonomi. Diharapkan, anggaran bidik kerja dapat mengarah ke masalah ekonomi.
Menurutnya, pandemi Covid-19 secara bertahap pasti akan beralih dari pandemi ke endemi. Apalagi saat ini akan menyambut bulan suci Ramadhan.
“Tentu anggaran kita itu, salah satu fungsinya sebagai alat stabilisasi ekonomi. Jadi diharapkan antisipasi dinas perdagangan, dinas sosial, dan dinas terkait itu untuk memantau perkembangan harga dari waktu ke waktu. Khususnya untuk mendekati ramadhan,” katanya.
Tak hanya itu, ia mengatakan agar kebutuhan bahan pokok sebelum mamasuki Ramadan harganya sama dengan sebelumnya. Menurutnya, kapan harga bahan pokok naik akan menimbulkan keresahan di masyakarat.
“Jadi APBD kita itu dapat diarahkan kesitu, misalnya, kapan di adakan operasi pasar, kapan diadakan bantuan ke masyakarat miskin. Kondisi ekonomi pasca pandemi Covdi 19 ini tidak pasti semua sama. Itu harus ada di APBD,” jelasnya.
Wali Kota Parepare, Dr Hm Taufan Pawe, sebelumnya menyampaikan, masa pandemi sekarang ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare mencanangkan dua tahun anggaran sebagai tahun pemulihan ekonomi.
Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Parepare terkoreksi dari 6,7 persen menjadi mines 0,08 persen selama pandemi dan ini terbaik.
“Pada tahun 2022 ini kita lanjutan lagi tahun pemulihan ekonomi lanjutan. Nah Alhamdulillah sekarang terkoreksi menjadi 4,49 persen, Ini berbanding lurus dengan data penanganan Covid kita. Kita urutan ke 3 di Sulawesi Selatan untuk vaksin yang pertama 94 persen. Untuk vaksinasi yang kedua kita nomor 1 di sulsel,” singkat Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe.(has/B)