Tasming: Saatnya Film Lokal di Ajang Nasional

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Wakil Ketua DPRD Parepare H Tasming Hamid (TSM) mengapresiasi pelaku perfilman di Hari Film Nasional ke-72 ini.

Tasming mengatakan, momentum Hari Film Nasional merupakan hari bersejarah yang diperingati oleh seluruh masyarakat terutama bagi insan perfilman di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong lahirnya film-film dengan nilai pendidikan dan budaya yang mengandung ‘local wisdom’ atau kearifan lokal.

“Tentu harapan kita pada momentum ini, bisa mendorong para sineas-sineas muda untuk lebih semangat berkarya memproduksi film yang mengangkat tema kearifan lokal yang seharusnya masih kita pegang teguh, sebagai penanda bahwa kita adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dalam mengarungi kehidupan,” tutur TSM.

Di tengah masa Pandemi Covid-19, kata TSM, perlu mengapresiasi para insan perfilman yang tetap berjuang dalam berkarya. Untuk itu, pemerintah perlu memberi dukungan untuk pengembangan potensi sektor perfilman ini.

“Dampak pandemi dalam kurun waktu dua tahun ini sungguh menjadi tantangan yang berat yang dihadapi oleh para insan film, semoga ke depannya ada perhatian dari pemerintah untuk mendukung tumbuh kembang sektor perfilman ini,” harapnya.

Tak lupa TSM juga turut menyampaikan selamat Hari Film Nasional, dan berharap dunia perfilman di Indonesia semakin maju. “Mari kita saling mensupport karya anak bangsa dengan menonton film Indonesia,” tutupnya.

Tasming juga mengapresiasi kreativitas anak muda pada umumnya dan terkhusus anak muda Parepare dengan kreativitas filmnya, salah satunya sutradara film Selimut Kabut Rongkong yang ternyata pernah berdomisili di Parepare, Indra J Mae. Film karya anak bangsa ini akan tayang serentak nantinya di bioskop pada 7 April mendatang.

Film harapan lokal ini menceritakan kehidupan masyarakat kampung Rongkong, Kabupaten Luwu Utara. Selain itu, anak muda Parepare juga sudah banyak membuat film-film pendek berkualitas. Salah satunya masih dalam tahap perampungan adalah film, ‘Habibie Anak Labukkang’.

“Kita mendorong kreativitas berbasis keterampilan. Jadi anak muda kita itu sebenarnya memiliki keterampilan yang perlu diasah untuk menjadi profesional atau ahli di bidangnya,” terang TSM.

Sekedar diketahui, Sejarah peringatan Hari Film Nasional itu, diperingati pertama kali saat pengambilan gambar film Darah & Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh H. Usmar Ismail.

Peringatan Hari Film Nasional untuk tahun 2022 ini, mengusung tema “Melalui Peringatan Hari Film Nasional Kita Ingin Menjadikan Film Indonesia Sebagai Pagar Budaya Bangsa”. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version