SOPPENG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Wakil Bupati Soppeng, H Lutfi Halide membuka secara resmi pertemuan penyusunan rencana kegiatan aksi I (Analisis Situasi) program penurunan stunting di Kabupaten Soppeng di Hark Cafe dan Eatery jalan Malaka, Rabu13 April
Kegiatan tersebut digelar Dinas Kesehatan (Dikes) Soppeng dengan menghadirkan narasumber Tenaga Ahli Perencanaan dan Penganggaran INEY Region 5, Lukman Nurhakim S.Pd, M.Pd.
Wakil Bupati Soppeng, H Lutfi Halide dalam sambutannya mengatakan, masalah gizi dan kesehatan di masyarakat penanggulangannya tidak dapat dilakukan secara medis, dalam hal ini masalah kesehatan gizi stunting merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitanya dengan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
“Gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah Human Development Index (HDI)”, jelasnya.
Kata Lufti, perkembangan masalah gizi semakin kompleks. Oleh karena itu dia mengingatkan kembali begitu seriusnya masalah stunting ini sehingga dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.
Dia juga mengaku sebelumnya telah duduk bersama dengan para kepala SKPD terkait mencari solusi untuk bagaimana data yang ada kita urai dan melaporkan ke narasumber dari Kementerian Dalam Negeri, bahwa dari 70 desa/ kelurahan di Kabupaten Soppeng tercatat kurang lebih 39 desa/ kelurahan yang sudah kita identifikasi.
“Insya Allah kita akan melalukan pertemuan satu kali sebulan untuk mencoba melihat bagaimana intervensi dari masing-masing unit kerja, bahkan kami akan melihat apakah sesuai dengan kondisi lapangan”, ujarnya.
Lutfi berharap SKPD terkait bisa melakukan delapan aksi dalam penanganan stunting yaitu analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Peraturan Bupati tentang peran desa/ lurah, pembinaan kader pembangunan masyarakat, sitem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting dan review data yang ada.
Menurutnya, atas kerja sama semua pihak terkait penurunan stunting di Kabupaten Soppeng tahun 2021angkanya sangat signifikan dimana Soppeng masuk dalam 10 besar di Sulsel. ” Kedepan semoga dengan kerja ikhlas dari teman- teman, desa kita dapat masuk ke babak atas”, tambahnya.
Sementara Kadis Kesehatan Soppeng, Sallang SKM, M.Kes menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dua hari tanggal 13 – 14 April. Peserta terdiri dari para kepala SKPD terkait, para camat, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan para kepala desa/lurah dan ketua TP PKK kecamatan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama baik dalam lintas program maupun lintas sektor untuk mendukung program penurunan stunting di Kabupaten Soppeng”, kata Salllang.
Dia harapkan, setelah pertemuan program penurunan stunting tahun 2022 dapat berjalan dengan maksimal. Sehingga diharapkan para kepala SKPD terkait agar melakukan kontribusi secara maksimal dalam melaksanakan kegiatan ini. (wis)