SIDRAP, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Wartawan senior, Edy Basri., S.H. menjadi salah satu pemateri di acara Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) di Universitas Ichsan (UNISAN) Sidrap, Senin, 18 April 2022.
Kegiatan PJTD yang berlangsung di Aula Kampus UNISAN Sidrap itu, berlangsung secara daring dan luring.
Sedikitnya 30 peserta ikut pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Mallomo UNISAN Sidrap tersebut.
Didaulat sebagai pemateri pertama, mantan Ketua PWI Sidrap-Enrekang tersebut menyajikan materi seputar Dasar-dasar Ilmu Jurnalistik (DIJ).
Dalam materinya, mantan Wartawan Harian Fajar yang kini kembali memperkuat Harian PARE POS sebagai redaktur itu menekankan bahwa seorang penulis berita harus memahami dasar-dasar ilmu jurnalistik sebelum terjun sebagai jurnalis atau pewarta.
“Kalau mau jadi jurnalis, maka yang pertama harus terpenuhi adalah pemahaman seputar dasar-dasar ilmu jurnalistiknya. Tanpa itu, yakin dan percaya jurnalis itu tidak mampu berbuat banyak saat melaksanakan tugasnya sebagai seorang jurnalis,” papar Edy.
Adapun dasar-dasar ilmu jurnalitik itu, terang Edy, meliputi banyak hal. Namun yang paling penting, kata dia, ada tiga hal, pertama; wawasan atau pengetahuan (knowledge), kedua; keahlian atau keterampilan (Skill) jurnalistik, dan yang ketiga; etika atau sikap (attitude).
“Tanpa memiliki bekal ketiganya, yakni knowledge, skill dan attitude, maka seorang jurnalis pasti sangat susah menjabarkan tugas-tugasnya sebagai seorang pembuat berita,” tukasnya.
Kemudian daripada itu, sambung Edy lagi, seorang jurnalis paling tidak mampu menerjemahkan berita yang akan ditulisnya. Dalam arti, jurnalis harus bisa memastikan bahwa berita yang ditulisnya sudah memenuhi unsur-unsur berita 5W plus 1 H.
“Tentu itu saja tidak cukup yah. Jurnalis yang profesional itu, harus dapat memastikan berita yang dibuatnya telah tersusun dengan rapi alias sistematis, serta memiliki bentu,” katanya.
Ditambahkan, dalam menjalankan tugasnya, setiap jurnalis wajib memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of journalisme) tersebut di atas.
“Apa maksudnya? agar jurnalis saat menjalankan aktivitas jurnalistiknya, ia bisa bekerja dengan baik dan benar. Karena itu, saya ingin mengatakan bahwa jurnalis profesional tidak sekadar cuma “bisa nulis berita”, tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Dihadapan peserta, Edy juga menjelaskan, bahwa berita yang baik adalah berita yang bersifat unik dan penting. Selain itu, berita yang ditulis oleh jurnalis juga harus cover both side. Artinya, saat meliput, jurnalis itu harus memperhatikan dua sudut pandang yang berbeda atau berlawanan dengan menampilkan dua sisi dalam pemberitaan,” ujarnya.
Lebih jauh Edy mengatakan, dasar-dasar ilmu jurnalistik cukup banyak dan penting bagi seorang jurnalis. “Karena itu, setiap jurnalis harus selalu belajar dan terus belajar. Apalagi saya melihat dunia jurnalistik itu tidak statis atau selalu mengikuti perkembangan zaman,” akunya.
Sementara itu, Ketua penyelenggara PJTD LPM UNISAN Sidrap, Khusnul Afifa menyampaikan, kegiatan tersebut berlangsung selama beberapa hari ke depan.
“Untuk besok dan selanjutnya, pemateri akan diisi oleh Billy Satria Andika seorang desain grafis, di Enthusiast, lalu M. Haris Syah, mantan jurnalis Harian Fajar dan Tribun, kemudian Uwais El Marosy seorang konten kreator dan editor, termasuk Nur Aflihyana Bugi yang merupakan pimpinan redaksi LPMH UNHAS,” ujar Khusnul Afifa, menutup (*)