PAREPARE, PARE POS. FAJAR. CO. ID -- Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) SMP Negeri 6 Parepare bekerja sama dengan Dinas Kependidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare menggelar kegiatan Pelatihan Budaya Kerja dengan tema "Tingkatkan Pendidikan Majukan Kebudayaan" bertempat di ruang pertemuan UPTD SMPN 6 Parepare, pada Kamis, 21 April 2022.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris disdikbud Parepare H Makmur Husain, Kepala Bidang Kebudayaan Mustadirham, Ketua Komisi II DPRD Kota Parepare Ir. H. Kaharuddin Kadir serta Pengawas Pembina UPTD SMPN 6 Parepare Agussalim dan segenap Guru beserta Tenaga Kependidikan UPTD SMP Negeri 6 Parepare.
Alimuddin, selaku pelaksana tugas kepala UPTD SMP Negeri 6 Parepare dalam sambutannya menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk pengimbasan atas program kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare yang pengimplementasiannya harus dilaksanakan di sekolah dan menyasar seluruh ASN dan diikuti oleh tenaga Non-ASN.
“Setiap sekolah harus melaksanakan kegiatan ini, walaupun sebenarnya konsep budaya kerja telah ada dan melekat pada setiap manusia namun hal ini tetap harus dilaksanakan sebagai upaya upgrade demi keberlangsungan dan penyelenggaraan Pendidikan di sekolah ini” tandasnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Makmur menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada UPTD SMP Negeri 6 Parepare karena menjadi sekolah pertama yang melaksanakan kegiatan Pelatihan Budaya Kerja ini.
“Ini luar biasa, baru SMPN 6 Parepare yang melaksanakan kegiatan pelatihan budaya kerja ini ditingkat sekolah, banyak sekolah yang kepala sekolahnya sudah defenitif namun belum juga melaksanakan, tapi SMP Negeri 6 Parepare maju terdepan sebagai contoh pelaksanaan Budaya Kerja di sekolah,” ungkapnya.
Kegiatan Pelatihan Budaya dilaksanakan dua sesi dengan menghadirkan dua pemateri pertama yakni Ir. H. Kaharuddin Kadir dengan materi Pengantar Budaya Kerja dengan memaparkan beberapa teori-teori budaya dan contoh-contoh pelaksanaan budaya kerja yang baik dimana pada hakikatnya Budaya kerja sudah tertanam dalam diri setiap manusia khususnya masyarakat Bugis.
“Kita selalu mendengarkan dimana-mana bahwa masyarakat Bugis itu Sipakatau, Sipakainge’, Sipakalebbi, Sipakaraja,” jelasnya.
Menurutnya, konsep itu sudah ada sejak dulu “Sebenarnya jauh sebelum ada kata disiplin, inovatif, kerjasama, integritas, nenek moyang kita sudah ada aturannya, sudah ada SOP-nya, sisa kita bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," terangnya.
Lebih lanjut, Kaharuddin Kadir, memberi contoh budaya kerja yang baik seperti budaya kerja yang ada di BUMN “Kita melihat di Bank-bank yang ada di Parepare itu karyawannya sangat sedikit namun melayani ratusan bahkan ribuan orang, mereka mampu memberikan pelayanan terbaik untuk setiap pelayanannya walaupun 1 banding 500 atau lebih,” jelasnya.
Anggota DPRD Parepare ini memberikan tips sederhana untuk pelaksanaan Budaya kerja di sekolah. “Gampang saja untuk sekolah, jalankan SOP yang telah disusun dengan sebaik-baiknya maka akan tercipta budaya kerja yang baik juga,” ungkap ketua komiisi II DPRD Kota Parepare itu.
Sementara, Mustadirham dalam sajian materinya menyampaikan konsep budaya kerja yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi yaitu BerAKHLAK yang merupakan akronim dari (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) kemudian konsep Budaya Kerja Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Sipakatau (sinergitas, inovatif, profesional, akuntabel, integritas, dan tanggung Jawab).
Secara teknis sekolah diharapkan mengusung budaya kerja sendiri yang selanjutnya akan menjadi pedoman dan budaya kerja serta akronimnya dan akan dinilai dan dipilih 10 budaya kerja terbaik. “Selanjutnya sekolah harus membuat budaya kerja sendiri, buat spanduk sebagai upaya publikasi dan yel-yelnya,” pungkasnya. (nan)