JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjalin kerja sama kemitraan co-branding dengan Nestle Indonesia sebagai upaya memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif nasional sehingga diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat dan terbukanya lapangan kerja.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Kamis 14 April 2022 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Ni Wayan Giri Adnyani saat penandatanganan MoU kerja sama kemitraan co-branding dengan Nestle Indonesia, mengatakan, terdapat empat pilar pemasaran yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 mengenai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional. Yaitu pengembangan pasar, pembangunan citra, promosi, dan kemitraan.
Program-program pemasaran yang akan dihasilkan dari kerja sama ini diharapkan mampu menyentuh empat pilar tersebut.
“Konsep mutualisme yang diusung tentunya akan memberikan manfaat untuk kedua belah pihak. Baik Wonderful Indonesia maupun Nestle dapat saling memanfaatkan jaringan masing-masing dalam melakukan penetrasi pasar. Dua brand besar bergabung seharusnya mampu menciptakan citra yang sangat baik sebagai modal dalam melakukan kegiatan promosi,” kata Ni Wayan Giri Adnyani.
Giri mengatakan, dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif nasional Kemenparekraf/Baparekraf tentu tidak bisa bekerja sendiri. “Diperlukan adanya kolaboraksi yang artinya kerja sama ini tidak berakhir hanya di atas kertas, harus ada program kerja yang nyata,” ujar Giri.
Bergabungnya Nestle Indonesia menjadi mitra co-branding Kemenparekraf/Baparekraf menambah panjang catatan jumlah mitra Wonderful Indonesia. Total sudah ada sekitar 53 brand yang bergabung, baik perusahaan nasional, multinasional, maupun internasional.
Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Martini M. Paham berharap kolaboraksi antara Wonderful Indonesia dan Nestle Indonesia dapat menciptakan banyak hal yang inovatif dan saling menguatkan aktivitas pemasaran kedua belah pihak.
Keunggulan teknologi maupun infrastruktur yang dimiliki Nestle Indonesia diharapkan mampu menjadi amunisi tambahan dalam mendukung program-program pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf.
“Nestle sudah hadir di Indonesia sekitar 50 tahun. Dengan modal tersebut, Kemenparekraf/Baparekraf melalui brand Wonderful Indonesia akan mendapatkan sudut pandang lain bagaimana cara mengembangkan aktivitas pemasaran, baik pariwisata maupun ekonomi kreatifnya,” ujar Martini Paham.
Presiden Direktur PT. Nestle Indonesia Ganesan R. Amplavanar menjelaskan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa, khususnya dari sisi ekonomi.
Sensus penduduk tahun 2020 yang menunjukkan sekitar 53 persen penduduk Indonesia berasal dari kategori usia milenial dan gen-Z tentu menjadi target pasar yang menarik bagi kedua belah pihak. Produk-produk yang dimiliki Nestle di Indonesia memiliki keterkaitan dengan dua ceruk pasar tersebut.
“Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa ada 34 juta masyarakat yang hidup dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Bayangkan dampak ekonomi yang ditimbulkan dari industri ini bagi banyak orang. Kami ingin menjadi bagian dari pergerakan perekonomian Indonesia melalui pariwisata dan industri kreatifnya,” ujar Ganesan.(*)