PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID — Salah satu ikon Kota Parepare yang masih dalam masa pengerjaan, Masjid BJ Habibie. Pemanfaatan awal masjid terapung ini ditarget awal Ramadan ini, namun melihat kondisi fisik yang masih kisaran 60-70 persen mustahil digunakan awal Ramadan ini.
Namun demikian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Shamsuddin Taha maupun Pejabat Pembuat Keputusan (PPK), H Suhandi, optimis masjid kebanggaan itu bisa digunakan pada hitungan 17 Ramadan.
Optimisme itu bukan tanpa alasan, pasalnya, bahan yang dibutuhkan sudah datang, sisa pemasangan, yakni lantai dan dinding keramik serta pemasangan kaca. Ini diungkap Kadis PUPR Parepare Syamsuddin Taha, kemarin.
“Kita optimis pada 17 Ramadan sudah bisa difungsikan, keramik lantai dan dinding, InsyaAllah selsai terpasang,” optimisnya.
Senada disampaikan PPK, Suhandi, bahwa, meski belum rampung 100 persen pada 17 Ramadan nantinya, namun bagian dalam masjid dipastikan sudah rampung.
Terkait keterlambatan pekerjaan tersebut, Suhandi mengurai, jika pengerjaan itu memang sedikit membutuhkan waktu tambahan lantaran sejumlah item mengalami perubahan. Yang mendasar itu terkait kuba masjid yang di datang dari Jawa dan ada perubahan bentuk ke yang lebih baik, sehingga sedikit terlambat tiba.
Selain itu, pengerjaan item lain, seperti plafon, lantai dan dinding harus menunggu pemasangan kuba terlebih dahulu. “Ini yang membutuhkan waktu, sehingga sedikit molor dari target,” bebernya.
Diketahui pembangunan masjid terapung yang menelan anggaran Rp 28 miliar tahap pertama, dan Rp 14 miliar tender kedua. Tahap pertama yang dikerjakan PT Lumpue Indah mengerjakan 293 ting pancang dan cor plat hingga pelataran, ini rampung 100 persen sesuai dengan tenggak waktu.
Sementara tahap 2 dikerjakan CV Cipta Indah dengan pagu anggaran 14 Miliar, dengan target waktu 17 November hingga 21 Desember 2021. Diakui, inilah yang menyisahkan pekerjaan, yang mengerjakan bagian bangunan badan masjid yang berlantai empat.
“Tahap 2 mulai rangka kuda-kuda, kuba sampai penutup kuba dan plafon. Bangunan masjid termasuk aksesorisnya. Pengerjaannya saling menunggu dengan lainnya sehingga. Ya itu tadi, menunggu perampungan kuba baru bisa dikerja yang lainnya,” terang Suhandi.
Masjid mewah ini terletak sejauh 85 meter dari tanggul mattirotasi. Dan direncanakan mampu menampung 1.000 jamaah yang terdiri dari bangunan utama 700 jamaah, dan 300 jamaah pada halaman masjid.
Lahan parkir juga cukup luas, bisa menampung puluhan kendaraan roda empat. Menjadi alternatif tempat singgah salat dan beristirahat sejenak bagi warga yang melintas di Parepare. “Masjid terapung juga sebagai alternatif dalam pelaksanaan salat Ied, agar supaya pelaksanaan salat Ied ada pilihan,” Tutupnya. (nan)