PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID– Kecanduan Media Sosial (Medsos) sangat berbahaya bagi penggunanya, terlebih generasi muda, Hal ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari anak, seperti kurangnya waktu tidur dan waktu belajar karena dihabiskan bermain media sosial. Hal itu disampaikan, Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Parepare, Sriyanti Ambar, Kamis 7 April.
Menurutnya, penggunaan medsos pada anak perlu dikontrol oleh orang tua. Hal ini perlu dilakukan mengingat medsos tidak semuanya positif, ada juga materi yang tidak pas bagi anak sehingga berdampak pada pola pikir, moral, dan psikologis anak.
“Tanpa sadar kegiatan itu dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Medsos juga memiliki sisi negatifnya. Karena itu, orang tua perlu mengontrol anaknya dalam menggunakan medsos supaya tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan Apalagi media sosial dapat mempengaruhi pola pikir anak,”jelasnya.
Dia pun menceritakan, banyaknya orang yang menjadi korban kejahatan dunia maya akibat kurangnya sosialisasi tentang modus-modus kejahatan yang berkembang dalam dunia maya. Disinilah, kehadiran orang tua sebagai pengasuh dan pelindung anak yang sangat dibutuhkan.
“Keluarga harus menjadi pelindung bagi anak dan menjadi garda terdepan bagi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, ” jelasnya.
Dia mengungkapkan, pentingnya peran orang tua dalam mencegah kecanduan medsos. Menurutnya, orang tua dapat menerapkan batasan waktu bagi anak-anaknya dalam menggunakan media sosial. Misalnya, ketika menghabiskan waktu bersama orang tua, anak tidak memegang ponsel pintar miliknya.
“Anak bisa belajar mengurangi durasi waktu penggunaan media sosial dan mengerti batasan penggunaan ponsel saat sedang berbincang langsung dengan orang lain, ” ungkapnya.
Selain itu, Sriyanti Ambar juga meminta pelajar untuk bijak dan cerdas menggunakan media sosial agar tidak terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi di era digital memberikan berbagai dampak bagi masyarakat baik secara positif maupun negatif khususnya kepada pelajar (anak).
“Anak sebagai generasi milenial harus cerdas menggunakan media sosial karena hampir setiap hari ada kasus pelanggaran UU ITE yang menimpa warga Indonesia,”kata dia.
Menurutnya, dampak positif untuk anak dengan adanya perkembangan teknologi dapat dengan mudah mengakses internet untuk mengetahui berbagai informasi. Namun, dampak negatif yang dapat ditimbulkan yaitu kecanduan permainan game dan rentan menjadi korban kejahatan dunia maya berupa cyber bullying dan seksual serta terpapar konten pornografi dan informasi yang berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak.
“Banyaknya orang yang menjadi korban kejahatan dunia maya akibat kurangnya sosialisasi tentang modus-modus kejahatan yang berkembang dalam dunia maya yang menyasar anak di bawah umur salah satunya faktor pemicu tingginya kasus itu adalah mudahnya akses internet dan lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak,”katanya.(has)