PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- WaliKota Parepare, Dr HM Taufan Pawe kembali meninjau progres pembangunan masjid terapung di Jalan Mattirotasi, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacikiki Barat, Kamis 21 April 2022.
Masjid terapung yang diberi nama Masjid BJ Habibie itu, telah mendekati rampung. Progresnya di kisaran 90 persen. Itu artinya sisa 10 persen yang harus digenjot siang malam untuk bisa digunakan pada Hari Raya Idulfitri, mendatang.
Setibanya di masjid terapung, Wali Kota Taufan Pawe didampingi Plt Kadis PUPR Samsuddin Taha, PPK Suhandi dan konsultan Mansyur Mantire serta pihak pelaksana memantau setiap ruangan masjid baik di lantai satu maupun dua. Wali Kota juga memantau fisik luar masjid tersebut.
Tak hanya itu, Wali Kota nampak terlihat berdiskusi dengan Kadis PUPR. Sesekali memeriksa setiap asesoris yang telah terpasang di beberapa bagian bangunan masjid itu. Termasuk memantau tempat wudhu.
Di sela-sela pemantauannya, Wali Kota Parepare dua periode ini memiliki keinginan agar Masjid BJ Habibie ini sudah bisa digunakan untuk Salat Ied pada Hari Raya Idulfitri, mendatang.
"Pada prinsipnya, karena ini rumah ibadah, masjid kesayangan kita, masjid kebanggaan kita nantinya, saya menilai progresnya tinggal 10 persen. Terlaksana sudah 90 persen. Sehingga 10 persen inilah yang mau digenjot siang malam pekerjaannya. Karena saya berkeinginan bahwa pelaksanaan Salat Idulfitri dipusatkan di sini (masjid terapung, red). Bukan di Lapangan Andi Makkasau," jelas Taufan Pawe.
Olehnya itu, Wali Kota pun berharap penataan pelataran masjdi ini, termasuk kemungkinan akses Jalan Mattirotasi akan ditutup sementara.
"Kita ingin mempersembahkan kepada masyarakat bahwa, ini salah satu simbol kebesaran Parepare sebagai kota BJ Habibie, kota Ulama. Masjid terapung yang akan menjawab," jelas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Wali Kota pun mengungkapkan, masjid terapung yang bernuansa wisata religi memiliki empat lantai. "Lantai satu dan dua untuk sarana ibadah, lantai tiga untuk iman masjid dan imam rawatib," ujarnya.
Wali Kota pun menilai konsepnya juga akan berfungsi untuk sosial kemasyarakatan, termasuk nantinya Kementerian Agama bisa menggunakan lantai empat untuk melihat hilal.
"Insya Allah setelah rampung keseluruhannya, bayangkan orang transit, mereka mampir, keliling-keliling melihat pemandangan dan pelataran yang begitu luas, " tandas Taufan Pawe. (ana)