UNESCO Optimis Geopark Maros Pangkep Gabung UGGp

  • Bagikan

MAROS PAREPOS,FAJAR.CO.ID - Presiden UNESCO Global Geopark Youth Forum, Deo Immanuel Silalahi sangat optimis jika Geopark Nasional Maros Pangkep (GNMP) dapat bergabung dalam UNESCO Global Geopark (UGGp).

Hal itu ia lihat dari peran pemuda dalam pengembangan Geopark Nasional Maros Pangkep yang saat ini menunggu validasi UNESCO Global Geopark. Deo sendiri melakukan kunjungan ke sejumlah Geosite yang berada di dalam kawasan GNMP, seperti Kampung Berua Rammang-rammang, Taman Arkeologi Leang-Leang dan Air Terjun Bantimurung, Minggu 17 April belum lama ini.

"Saya berterimakasih kepada Maros Pangkep Youth Forum karena sudah disambut dengan sangat baik, walaupun dengan perjalanan singkat, saya melihat para pemudanya sangat antusias untuk mendukung sustainable global geopark terutama untuk Maros Pangkep yang lagi menunggu validasi untuk UNESCO Global Geopark," ujar Deo, Senin 18 April 2022.

Selama melakukan perjalanan di Maros, Deo sangat optimis jika Nasional Geopark Maros Pangkep sangat bisa bergabung dalam Global Geopark." Saya sudah mengikuti Maros Pangkep ini setelah adanya Virtual Advisory Missin oleh Guy Martini," bebernya.

"Saya kan closing speech pada agenda tersebut, Maros Pangkep kalau tidak siap, tidak mungkin bisa diapresiasi sebagus itu dari pusat dan badan pengelola lainnya, jadi kalau masalah keseriusan, Maros Pangkep punya keseriusan yang sungguh-sungguh, kalau masalah kesiapan, pasti sudah sangat siap," ungkapnya.

Deo pun mengaku, jika kemungkinan persentase dari 100 persen, capaian Geopark Maros Pangkep sudah sebesar 95 persen. "5 persennya itu faktor x yang kemungkinan terjadinya sangat kecil, seperti perang dunia ataupun hal hal yang kemungkinan terjadinya sangat kecil," ungkapnya.

"Saya sudah keliling ke Geopark yang sudah ada youth forumnya, menurut saya Maros Pangkep Youth Forum itu yang cukup aktif jadi bisa saya kategorikan 5 besar, selain Youth Forum Maros Pangkep, ada Belitong, Ijen, Ciletuh, dan Rinjani," paparnya.

Deo melanjutkan, jika dalam pergerakannya sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi, peran pemuda sangat berpengaruh dalam pengembangan taman bumi yang berada di Indonesia.

"Salah satu poinnya ialah keterlibatan pemuda tapi bukan hanya berhenti disitu, karena pemuda itu harus menjadi agen of change. Apalagi kita melihat pergerakan youth forum ini sangat masif, kalau secara global di dunia, Indonesia lah yang paling aktif dan inisiatif," jelasnya.

"Kalau sekarang, untuk Maros Pangkep, saya lihat sudah ada pemantik dan pergerakan para pemudanya, tetapi diharapkan lebih bisa menyebarluaskan eksistensi youth forum itu," tambah Deo.

Menurutnya, berbicara geopark itu merupakan metode Bottom Up, dimana pola pergerakannya itu dari komunitas yang bergerak dari bawah. "Jadi intisari dari youth forum geopark sendiri adalah bagaimana komunitas itu bisa saling terhubung, itulah gunanya youth forum ini. Jadi ada koneksi, dan apa saja hal hal yang mereka sudah perbuat selama ini untuk daerahnya," ujarnya.

"Geopark Youth forum ini bertugas untuk saling mengedukasi para komunitas-komunitas masyarakat, khususnya yang berada di dalam dan yang beraktifitas di kawasan Geopark agar mereka paham jika wilayahnya itu merupakan taman bumi yang perlu dikonservasi dan ada masyarakat yang perlu di edukasi," ucapnya. (Guh)

  • Bagikan