POLMAN,PARE POS.CO.ID -- Akibat cuaca buruk yang memicu angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi kemarin malam di wilayah pesisir pantai Kabupaten Polman menyebabkan satu unit Kapal nelayan dan puluhan perahu kecil milik warga Polewali dan Takatidung kecamatan Polewali rusak dihantam gelombang air laut.
Salah satu pemilik kapal yang rusak dihantam gelombang air laut, Abdul Aziz menuturkan bahwa kejadian gelombang tinggi sekira pukul 01.00 WITA
"Tadi malam pas jam 1 dini hari kejadiannya, tiba tiba angin bertiup kencang dan ombak besar sehingga menghantam perahu yang sementara saya labuhkan, anginya cukup kencang dan jangkar tidak mampu menahan sehingga kapal tersebut terseret kebibir pantai dekat tanggul dan terhempas-hempas ke tanggul hingga rusak," katanya, Jumat, 27 Mei 2022.
Kata dia, kapal tersebut selalu dipakai melaut bahkan berlayar sampai ke Kalimantan untuk dipakai memancing akibatnya kerusakan itu dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta
kapal yang memiliki 5 awak dengan tonase 4 GT kini tidak dapat di operasikan lagi karena sudah hancur dan bocor bocor," hanya mesin yang bisa diselamatkan namun peralatan yang lainnya hilang ikut terbawa besarnya gelombang.
Hal senada disampaikan Tanda warga Mangaramba kelurahan Takatidung yang juga perahunya hancur mengaku kalau dilingkugan sini ada kurang lebih 10 perahu nelayan rusak dihantam gelombang yang menyebabkan para nelayan tidak melaut sementara waktu.
Kepala BPBD Polman Andi Afandi mengatakan cuaca extrem yang terjadi di beberapa wilayah kecamatan di Polewali. BPBD mangambil langkah sebagai bentuk antisipasi terhadap penomena yang terjadi diantaranya melakukan koordinasi secara intens dengan pihak BMKG stasiun metereologi Majene terkait perkembangan terkini kondisi cuaca dan kemungkinan-kemungkinannya sesuai perakiaraan yang dikeluarkan.
Serta menyiapkan sumber daya baik personil ataupun peralatan untuk selalu waspada dan siap siaga jika sewaktu waktu dibutuhkan.
"Diimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan menyiapkan langkah-lankah yg sifatnya antisipatif terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi serta Masyarakat tetap waspada dan tidak perlu panik, tetap mengikuti informasi resmi dari pemerintah," tutupnya. ( win)