TARAZ, PAREPOS.FAJAR.CO.ID- Kejuaraan Pencak Silat Kazakhstan diadakan pada 13 – 15 Mei 2022 di Taraz, Kazakhstan. Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan ini melibatkan semua klub Pencak Silat di Kazakhstan dan bersaing untuk menjadi pendekar Pencak Silat terbaik di Kazakhstan. “Sebagai salah satu warisan budaya kami, Indonesia akan mendukung pengembangan pencak silat di Kazakhstan. Pencak Silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang telah diakui sebagai warisan takbenda oleh UNESCO” ujar Duta Besar Indonesia, H.E. Dr Mochamad Fadjroel Rachman dalam sambutannya.
Lebih lanjut Dubes Fadjroel menjelaskan bahwa di Pencak Silat kita tidak hanya belajar tentang teknik dan jurus Pencak Silat, tetapi juga belajar tentang filosofi dan budaya Pencak Silat. Pencak Silat sendiri memiliki manfaat tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga pengelolaan diri karena membutuhkan kedisiplinan, kepercayaan diri, toleransi, dan kebajikan. Pencak Silat juga lebih dari olahraga yang akan meningkatkan kesehatan fisik orang yang berlatih tetapi juga aspek budaya karena gerakan dalam Pencak Silat harus mengikuti teknik tertentu.
Salah satu aspek filosofis utama Pencak Silat adalah untuk membela diri bukan untuk berkelahi atau memukul atau menyakiti orang lain. Melakukan Pencak Silat berarti tidak pernah mencari musuh tetapi mencari teman sebanyak-banyaknya. Seperti kata pepatah: satu musuh terlalu banyak, tetapi seribu orang teman terlalu sedikit. Jadi, melalui Pencak Silat, orang Indonesia ingin memiliki teman sebanyak-banyaknya di Kazakhstan dan membangun hubungan timbal balik.
Kejuaraan Pencak Silat Kazakhstan di Taraz diikuti oleh 180 peserta yang dipilih dari 30 klub Pencak Silat di 13 wilayah di Kazakhstan. Saat ini, negara terbesar di Asia Tengah ini telah memiliki lebih dari 3000 pendekar Pencak Silat. Selain, kompetisi internal kontingen Kazakhstan, ada juga pertandingan Kazakhstan dengan Tajikistan, Kyrgystan, dan Uzbekistan. Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan juga akan menyelenggarakan Piala Pencak Silat pada Oktober di Karaganda dan Kejuaraan Pencak Silat Asia Tengah Terbuka pada Desember di Almaty.
Dalam acara jamuan makan malam bersama pengurus asosiasi dan seluruh kontingen Pencak Silat, Dubes Fadjroel menyampaikan bahwa sangat senang bisa hadir di Kota Taraz yang berjarak 1.343 km dari Ibu Kota Nur-Sultan. “Rasa lelah selama perjalanan terjawab dengan menyaksikan permainan berkualitas. Sungguh akan menyesal seandainya saya tidak ke sini,”ungkapnya.
Dubes yang juga pernah bergabung dalam organisasi Pencak Silat waktu SMP di Banjarmasin, kemudian aktif di komunitas Karate saat kuliah di ITB tersebut sangat menikmati pertandingan Pencak Silat Kazakhstan 2022. “Saya melihat ketangguhan orang Kazakhstan di dalam pertandingan ini. Meskipun tadi ada atlet yang cedera, dia tetap terus bertanding sampai selesai. Kedua pihak tetap bertanding secara fair dan penuh persahabatan. Contohnya yang juara satu di kelas putri tadi,”jelasnya.
Para peserta semakin semangat bertanding karena disaksikan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan. Wakil Presiden Pencak Silat Kazakhstan, Mr. Medet Abzhanov mengapresiasi kehadiran Dubes Fadjroel ke Kota Taraz. "Suatu kehormatan, acara ini bisa dihadiri langsung oleh Bapak Dubes Fadjroel Rachman", ucapnya mewakili Presiden Pencak Silat Kazakahstan, Mr. Gadzhi Gazhiev.
Mr Aziz Jurabayev yang merupakan Presiden Federasi Pencak Silat Asia Tengah menyampaikan perkembangan Pencak Silat di Kazakhstan dan Asia Tengah. Menurutnya, Pencak Silat terus tumbuh dengan terbentuknya 13 cabang asosiasi Pencak Silat di Kazakhstan, dan juga beberapa negara di Asia Tengah, seperti Kyrgystan, Tajikistan, dan Uzbekistan, dan Afghanistan.
Di momen tersebut, Dubes Fadjroel juga berbicara langsung dengan pengurus Asosiasi Pencak Silat Tajikistan. Beliau menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyakat Tajikistan untuk mempelajari teknik dan filosofi dan Pencak Silat. “Kita merupakan dua negara yang sudah bersahabat lama, Pencak Silat merupakan salah satu pengikat persahabatan kita”, ucapnya.
Dubes Fadjroel mengatakan bahwa beliau akan mengomunikasikan ke seluruh pihak di Indonesia untuk memberi dukungan lebih besar untuk pengembangan Pencak Silat di Kazakhstan dan Tajikstan. “Saya akan menyampaikan berita baik ini kepada kementerian dan lembaga terkait, para pendekar dan asosiasi Pencak Silat, maupun pihak swasta di Indonesia yang tertarik untuk masuk ke pasar Kazakhstan dan Asia Tengah yang bisa menjadi sponsor kegiatan”, tutupnya.(*)