PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Bongkar muat batubara di Pelabuhan Cappa Ujung Kota Parepare berakhir hari, Jumat 27 Mei 2022. Tumpahan sisa batu bara pun terlihat berserakan di dermaga pelabuhan yang multipurpose tersebut.
Parahnya lagi, sampah atau sisa batu bara itu dibersihkan dan dibuang ke laut. Ketua LSM Lingkar Hijau, Iqbal Rahim Gani menegaskan, selama proses ini pihaknya kerap memberikan masukan agar pelaksanaan bongkar muat ini mengikuti standar operasional prosedur (SOP), tapi faktanya dibalik proses tersebut ada kesalahan yang dilakukan. "Pada saat pembersihan dermaga, kenapa sisa batu bara itu dibuang ke laut. Ini pencemaran, ada tumpahan minyak yang naik kepermukaan air laut. Dan saya akan mengugat pemerintah kota terkait persoalan ini,"tegasnya.
Iqbal pun menegaskan, tidak akan kembali mengizinkan satu kapal angkutan batu bara pun untuk masuk ke wilayah perairan parepare, khususnya Pelabuhan Cappa Ujung. "Saya tak gentar siapapun pihak-pihak dibelakang persoalan ini,"ujarnya, saat memantau kondisi Pelabuhan Cappa Ujung usai aktivitas bongkar muat tersebut.
Ia pun mengaku, diam dengan kondisi yang terjadi karena masukan yang diberikan tetap dijalankan. Akan tetapi, dengan pencemaran lingkunga yang dinilainya melanggar akan menuntut persoalan tersebut. "Saya merasa tersalimi dan jangan berharap para pelaku yang terlibat dalam proyek ini untuk mengharapkan kembali lagi beraktifitas di Pelabuhan Cappa Ujung,"tutup pemerhati lingkungan yang meraih juara satu lomba orasi unjuk rasa tingkat Provinsi Sulsel.
Sebelumnya, GM PT Putra Sukses Baratama, Erwani Djafar selaku penanggungjawab bongkar muat mengaku, proyeknya ini merupakan kali kedua mendatangkan batubara melalui Pelabuhan Cappa Ujung. "Sudah dua kali. Pertama bulan November 2021, dan ini yang kedua kalinya," jelasnya.
Wanita yang mengaku banyak kenal pejabat itu membeberkan, pada bulan November saat pertama kali mendatangkan batubara di Pelabuhan Parepare tidak ada berita seramai ini. Itu karena kemungkinan sudah kita kondisikan semuanya. "Alhamdulilah bulan November itu tidak ada berita seramai ini karena mungkin saya sudah kondisikan semuanya. Nanti setelahnya ramai, pada saat tahu saya mendatangkan batubara. Saya sudah dua kali menggunakan jasanya H Sakka. Alhamdulillah tidak ada trouble. Kalaupun ada, pasti trouble sedikit. Insya Allah sudah saya selesaikan. Saya bijak soal ini. Untuk koordinasikan saya semua di sini. Kalau perusahaan bongkar muat (PBM) dilakukan oleh Pak Yasser. Untuk mengkondisikan dari bawah itu, saya sendiri,"bebernya.(nan)