Kepala UPTD SDN 47 Parepare, Sudirman Manda saat rapat terkait rencana penerbitan buku.
PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri (47) Kota Parepare akan menerbitkan sebuah buku yang bertema "Suka Duka Pembelajaran Daring" hasil karya murid kelas VI SDN 47 Parepare, pada saat penentuan kelulusan muird kelas VI, Rabu 15 Juni.
Kepala UPTD SDN 47 Parepare, Sudirman Manda mengatakan, sejak menjabat sebagai kepala sekolah, dia berkeinginan ada tulisan murid kelas VI untuk diterbitkan menjadi buku. Pihaknya langsung memberikan bimbingan kepada anak didiknya khusus murid kelas VI terkait cara menulis dengan baik.
"Meskipun di tahap SD itu tulisannya masih banyak kekurangan, namun menurut saya inilah tulisan karya terbaik, karena apa yang meraka pikirkan dapat dituangkan dalam bentuk sebuah tulisan," kata Sudirman Manda, saat bertemu dengan Persatuan Orang Tua Siswa (POS) Kelas VI UPTD SD Negeri 47 Parepare.
Dia juga mengatakan, pada saat pembelajaran daring, peserta didiknya pasti mempunyai suka duka, sehingga dia membuat sebuah program bercerita melalui tulisan kepada muridnya. Apa yang ada dipikirannya dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.
"Dalam waktu 2 hari tulisan anak-anak kita sudah selesai dan berada di wali kelas meraka, sisanya kami tinggal mengedit untuk di cetak. Saya berkeinginan sekali pada pelepasan nanti anak-anak kami sudah tercetak bukunya," ujarnya.
Sudirman menjelaskan, untuk anggaran percetakan buku ini, kata dia, sudah masuk di dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun, buku yang sudah dicetak tidak bisa dibawah pulang oleh orang tua peserta didik, karena ini milik sekolah.
"Saya sudah sampaikan kepada wali kelas VI, buku karya anak-anak kita akan disimpang di perpustakan. Namun jika ada orang tua berkeinginan untuk memiliki buku tersebut, tentu memakai dana sendiri," ungkapnya.
Dia berharap, melalui tulisan ini dapat menjadi kenangan untuk peserta didiknya setelah mereka lulus, karena di dalam buku tersebut, ada tulisan, biodata dan foto mereka. Masing-masing peserta didik mempunyai dua halaman.
"Saya kira ini bisa menjadi kenangan anak-anak kita setelah tamat. Ini bukan gurunya yang menulis ini tulisan sendiri anak-anak kita cuma kami yang mengedit tulisan mereka. Tulisan ini diwajibkan bagi seleuruh siswa kelas VI kami, dari 29 siswa itu berbagi suka duka melalui tulisan," pungkasnya. (has)