PINRANG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Polisi, dalam hal ini Satreskrim Polres Pinrang mendalami penyebab kematian Tomi (21).
Perkembangan terbaru, penyidik masih melakukan penelusuran. Pemeriksaan saksi-saksi juga telah digencarkan.
Sementara ini, suah ada empat orang diperiksa sebagai saksi. Mereka adalah rekan-rekan Tomi dan lainnya merupakan penjual minuman boba yang selama ini jualan tak jauh dari tempat korban jualan martabak
Menurut Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis, hasil pendalaman akan mengungkap apakah kematian penjual martabak itu, bunuh diri atau terbunuh.
"Iya, masih pendalaman. Apa motif, sebab dan siapa tersangka pelakunya, belum diketahui, mohon publik bersabar," ujar Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis kepada PAREPOS.FAJAR.CO.ID, sesaat lalu, Sabtu, 7 Mei 2022
Sebelumnya, pria malang itu ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung dengan tangan terikat di sebuah rumah empang di Kampung Cikkuale, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang
Mayat Tomi, pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekira pukul 16.30 Wita, Tak berselang lama, warga pun melaporkan penemuan itu ke Polsek Mattiro Sompe.
Saat ditemukan, Mayat Tomi mengenakan baju berwarna hitam dan tanpa alas kaki.
Kepala Tomi terikat dan mendongak ke atas. Sementara matanya tertutup dan mulutnya sedikit terbuka.
Pada bagian lain, polisi juga menyelidiki adanya lapak di Pasar Pallameang yang rusak parah. Penyelidikan itu, untuk memastikan ada tidaknya kaitan dengan meninggalnya Tomi (mnr/edy/c)