Sosok Capres, Zulhas: Koalisi Indonesia Bersatu Pasti Bertengkar Dulu

  • Bagikan

JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Koalisi Indonesia Bersatu yang dibangun Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum membicarakan sosok calon presiden yang akan diusung. Hal itu ditegaskan, Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dikutip dari Podcast Refly Harun.

Terkait isu yang berkembang soal poros koalisi itu bakal jadi jembatan bagi Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan untuk Pilpres 2024, Zulhas, sapaan akrabnya, menyatakan sah saja dengan analisa yang ada. Tetapi, hingga saat ini, ketiga Parpol belum membicarakan sosok calon presiden (Capres). “Bisa saja analisa itu. Yang pasti memang kesepakatan kami ini kita belum bicara Capres, Cawapres. Karena kalau kita bicara Capres-Cawapres sudah pasti bertengkar dulu (bicara Capres-Cawapres-red). Itu kita belum. Kita akan buat konsep, kita rumuskan, supaya Indonesia itu jadi negara berdaulat itu bagaimana,” jawab Zulhas saat ditanya soal sosok Ganjar yang akan diusung poros.

Sebaliknya, saat ditanya isu PAN, Golkar dan PPP mengusung Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR itu mengatakan, pihaknya belum membahas soal sosok Capres yang akan diusung. Tetapi, lanjut Zulhas, tak menyalahkan adanya spekulasi-spekulasi soal itu. “Bisa saja analisis begitu. Kan harus rangking satu atau rangking dua. Apa salahnya. Kenapa tidak. Masih terbuka. Kita belum sampai sana (bahas Capres-Cawapres),” katanya.

Poros koalisi tiga parpol itu, masih sebatas membahas masalah soal gagasan Indonesia berdaulat. Zulhas mengatakan, rumusan Indonesia berdaulat itu bakal jadi pijakan mereka merumuskan masa depan Indonesia.
“Sekarang kita rumuskan terus untuk Indonesia berdaulat itu apa yang mesti dilakukan. Nanti kalau sudah jadi (rumusannya), mungkin awal Juni kita akan ketemu, kita tandatangan bersama-sama,” katanya. Dia mengatakan tak menutup pintu bagi Parpol lain untuk bergabung dengan poros itu. Parpol lain yang ingin menyampaikan gagasannya soal Indonesia masa depan, pihaknya membuka diri.

  • Bagikan