PASANGKAYU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Perencanaan pembangunan daerah melalui pemanfaatan Data Desa Presisi (DDP). DPP merupakan data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya. Dimana, DPP diperoleh menggunakan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPP) pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi untuk melakukan pengumpulan data desa presisi dengan mempertimbangkan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus.
Terkait hal itu, Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik berencana menjadikan wilayahnya sebagai percontohan DPP. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan perdana di Kabupaten Pasangkayu. Kedatangannya, Sabtu 21 Mei, kemarin disambut Bupati Pasangkayu dan jajarannya serta para kepala desa di Kantor Bupati Pasangkayu.
Akmal Malik dalam sambutannya menyampaikan, jika Kabupaten Pasangkayu akan menjadi percontohan pertama yang mempunyai data hebat. Menurutya, dengan data, kebijakan yang akan dibuat juga akan hebat. Ditjen Otda Kemendagri itu juga mengungkapkan, ke depan ada dua target utama yang akan Ia lakukan, yaitu terbukanya akses jalur penerbangan langsung Mamuju-Jakarta dan akses DPP bagi Sulbar .
Dihadapan para kepala desa, Akmal Malik menyampaikan untuk membuat data presisi disetiap desa. "Akses DPP di seluruh desa yang ada di Sulbar, kita mulai dari Pasangkayu , kita mau buat tagline dari Sulbar untuk Indonesia,"ujar Akmal. Dan untuk mencapai tujuan itu membuka dua jalur akses tersebut tidak bisa dilakukan hanya dengan sendiri-sendiri, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dengan unsur stakeholder yang lain.
Hadir dalam pertemuan tersebut Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa, Wakil Bupati Herny Agus Ambo Djiwa, Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, Sekretaris DPRD Sulbar, Abd. Wahab Hasan Sulur, Kepala Bappeda Sulbar, Junda Maulana, Kepala Dinas PMD, Muh. Jaun dan Kepala Dinas Kominfopers Sulbar, Mustari Mula, jajaran Pemkab Pasangkayu dan Kepala Desa se- Kahupaten Pasangakayu.(*)