Tim terpadu Kabupaten Wajo saat kegiatan nelayan di perairan Danau Tempe, Kamis, 12 Mei 2022. (Foto: Ichsan)
WAJO, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Tim terpadu Kabupaten Wajo diturunkan untuk memantau kegiatan nelayan di perairan Danau Tempe. Hal itu dilakukan sebagai langkah pengawasan sekaligus pencegahan praktik illegal fishing atau penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap yang tidak sesuai dengan peraturan.
Tim terpadu yang turun tergabung dari Satpol PP, Damkar, dan Penyelamatan Wajo, Polres Wajo, dan Dinas Perikanan Wajo.
Bupati Wajo, Amran Mahmud mengapresiasi langkah ini untuk mengawasi dan memantau langsung sekaligus sebagai upaya pencegahan praktik illegal fishing di perairan Danau Tempe.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang tergabung dalam tim terpadu," kata Amran Mahmud, Kamis, 12 Mei 2022.
Sebelumnya, Wajo mendapatkan keluhan dari masyakarat tentang praktik illegal fishing saat safari Ramadan lalu.
"Ini merupakan langkah cepat kita merespons aspirasi masyarakat yang kami terima saat safari Ramadan di Kecamatan Sabbangparu, terkait maraknya praktik illegal fishing," sambung Amran Mahmud.
Amran Mahmud berharap, ke depan pengawasan bukan hanya di perairan Danau Tempe, tetapi juga di perairan lainnya. Selain itu, diharapkan peran serta masyarakat untuk bahu-membahu dengan pemerintah untuk memberantas praktik ilegal ini.
"Kami juga berharap kepada masyarakat agar bisa melaporkan kepada tim jika menemukan praktik illegal fishing. Karena untuk pengawasan dan pencegahannya ini dibutuhkan sinergitas dari semua pihak," harapnya.
Seksdar informasi, praktik illegal fishing memang menjadi keresahan bagi nelayan pesisir Danau Tempe. Para oknum menggunakan alat tangkap yang bisa merusak ekosistem danau, seperti setrum aki yang berdampak kepada populasi ikan. (chi)