Halmahera Barat, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Festival Teluk Jailolo (FTJ) 2022 dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan berlangsung meriah sekaligus menjadi momentum kebangkitan sektor parekraf di Halmahera Barat, Maluku Utara.
“Seperti teman-teman lihat sendiri kemeriahan dari Festival Teluk Jailolo yang merupakan kolaborasi dari Kemenparekraf bersama Pemerintah Daerah. Terbukti event daerah ini bisa menggeliatkan ekonomi, membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Pada acara tersebut juga ada suguhan tari kolosal berkelas internasional yang dibantu kurasinya oleh Eko Pece yang merupakan seniman Indonesia berkaliber internasional,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno seusai membuka FTJ 2022 di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, beberapa waktu lalu.
Menparekraf Sandiaga Uno berharap, festival yang sudah memasuki tahun ke-13 bisa terus terselenggara. Terlebih Tema yang diangkat juga selalu memberi semangat positif. Contohnya saja tahun ini, tema yang diangkat adalah "Rise and Shine" Wonderful Culture of the Spice Islands.
Kemeriahan festival tampak terlihat dari kemegahan panggung yang berada di atas Teluk Jailolo. Di atas panggung ditampilkan tarian kolosal Sasadu on the sea dan Ronggeng massal.
Festival yang berlangsung pada 15-18 Juni 2022 tersebut merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dan Pemerintah Daerah Halmahera Barat yang menyuguhkan berbagai atraksi untuk mengenalkan pesona Indonesia timur dari sisi alam, budaya, tradisi, hingga ekonomi kreatifnya.
Lewat tema tersebut, masyarakat diajak untuk bangkit dan bersinar setelah kesulitan yang terjadi selama pandemi. Harapan lainnya, event yang masuk ke dalam 110 Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf ini bisa jadi momen bangkitnya wisata dan ekonomi kreatif.
“Kami mendukung secara kongkrit FTJ ini. Saya hadir langsung memberikan dukungan juga memberikan bantuan kurasi dan pendanaan sehingga diharapkan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Terima kasih atas kolaborasinya dari pemerintah daerah dan stakeholders pariwisata lainnya,” katanya.
Menparekraf Sandiaga mengaku terkesan dengan keindahan alam dan budaya yang ada di Jailolo ini. Terlebih dengan tarian kolosal Sasadu on the sea dan Ronggeng massal yang melibatkan banyak sanggar tari hingga masyarakat setempat. Ajang itu menjadi momentum kebangkitan ekonomi sehingga memberikan kesejahteraan di Maluku Utara khususnya di Halmahera Barat.
“Saya sangat terkesan, luar biasa. Ini kelasnya sudah bagus karena dibantu oleh Eko Pece, tahun lalu kita selenggarakan dengan hybrid dan tahun ini dilakukan secara offline dan juga disiarkan secara streaming sehingga bisa menjangkau masyarakat Maluku Utara dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Menparekraf didampingi oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevi; dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.(*)