MAMASA, PAREPOS. FAJAR.CO.ID -- Sebagai salah satu energi terbarukan, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru (PLTA Bakaru) membutuhkan debit air. Semakin besar debit air, semakin besar tenaga listrik yang dihasilkan.
Oleh karena itu, sedimentasi atau pengendapan yang mendangkal sungai menjadi permasalahan untuk menghasilkan daya listrik yang mumpuni. Banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi sedimentasi, salah satunya melakukan peningkatan produktivitas lahan di sekitar bantaran Sungai Mamasa.
Dengan mempertimbangkan aspek konservasi serta dapat menjadi sumber pendapatan alternatif masyarakat perlu diidentifikasi. Budidaya pertanian insentif maupun peningkatan efisiensi dan optimalisasi penggunaan lahan akan memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat. Dalam hal ini, model sistem agroforestry salah satu kegiatan yang perlu dikembangkan.
Manager PT PLN (Persero) UPDK Bakaru, Fatahudin Yogi Amibowo mengatakan,
Wanatani atau agroforestry adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan dan pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman pertanian.
Dia mengatakan, melaui program agroforestry ini, PLN memberikan bantuan sarana dan fasilitas kepada Kelompok Tani dan melakukan penanaman pohon sebanyak 2000 Pohon Mahoni di Desa Osango, Dusun Buntu Kasisi yang diberikan langsung oleh Manager PT PLN (Persero) UPDK Bakaru, Fatahudin Yogi Amibowo.
"Kegiatan ini di buka dengan sosialisasi terkait Program Agroforestry DAS Mamasa yang dibawakan langsung, "katanya
Dalam sambutannya, Fatahuddin Yogi juga mengatakan, kegiatan ini untuk peduli terhadap lingkungan ini sebelumnya kami sudah sering mengadakan penanaman pohon bekerjasama dengan SMA1 sumarorong untuk menumbuhkan rada cinta lingkungan terhadap adik-adik generasi penerus terhadap alam untuk selalu dijaga.
"Mulai tahun 2022 kita mencoba melibatkan masyarakat dengan segi luasny DAS mamasa ini, apa yg kita laksanakan sekarang adalah masih skala kecil semoga kedepannya desa ini bisa menjadi percontohan sehingga membangun budaya masyarakat agar tidak hanya memanfaatkan lahan tetapi juga menjaga lahan untuk jangka panjang agar dinikmati oleh anak cucu kita,"katanya
Kegiatan itupun mendapat apresiasi dari Sekertaris Desa Osango, Marten Lantotiboyong.
Marten mengucapkan, terima kasih PLN yang telah memberikan bantuan dan melakukan penanaman pohon di Desa Osango.
"Kepada masyarakat kami sangat berharap mari kita menyambut kegiatan ini dan melalulan dengan baik. Sungai yg mengalir di kabupaten Mamasa ini sangat dimanfaatkan oleh PLTA Bakaru, dimana sangat bergantung pada pengelolaan hutan di Desa kita,"katanya
Ia pun mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya dukung Sungai Mamasa untuk mengurangi erosi dan degradasi fungsi bantaran sungai, menciptakan summber daya manusia yang terampil dalam pengembangan lahan serta meningkatkan pengembangan ekonomi lokal untuk kesejahteraan masyarakat tanpa risiko kerusakan hutan.
PLTA Bakaru yang memanfaatkan debit air dari aliran Sungai Mamasa sebagai salah satu pembangkit EBT (Energi Baru Terbarukan) milik PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Bakaru, yang berlokasi di Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. Saat ini PLTA Bakaru merupakan salah satu penyumbang daya terbesar untuk kelistrikanSulawesi Selatan, dengan kapasitas 2 x 65 MW.(*)