MAMUJU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Antrian panjang kendaraan disejumlah SPBU terjadi pasca gempa 5,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat, terjadi. Pasalnya, sejumlah warga mengantri untuk mengisi kendaraan mereka baik roda dua, maupun roda empat dengan tujuan untuk melakukan perjalanan keluar wilayah Mamuju. Selain itu, munculnya kekhawatiran warga akan terjadinya kelangkaan BBM.
Menyikapi kondisi tersebut, Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali memberikan penjelasan beberapa poin atas kondisi tersebut, agar masyarakat tidak panik. Laode Syarifuddin menjelaskan, empat poin utama atas tindaklanjut yang dilakukan pertamina.
Pertama, telah dilakukan pengecekan pada kesempatan pertama Sarfas dan Mobil Tanki BBM LPG dalam keadaan aman. " Di Sulawesi Barat sarana fasilitas Pertamina yakni Depot Pengisian Pesawat Udara Tampa Padang dan SPPBE PT. Bahtera Mulya Inti Karsa semuanya dalam keadaan aman dan beroperasi dengan normal,"jelasnya, Rabu 8 Juni 2022, siang tadi.
Kedua, Supply BBM untuk Sulbar berasal dari Terminal BBM Parepare dan Terminal BBM Donggala. " Pertamina memastikan supply dalam keadaan aman dan telah dilakukan pengecekan rute tidak ada rute yang terganggu akibat gempa yang baru saja terjadi. Total Supply dari kedua titik tersebut rata2 harian untuk gasoline 400 kl, gasoil 144 kl,"ungkapnya.
Ketiga, Supply Point LPG berasal dari Depot LPG makassar dan terminal Bosowa yang disalurkan melalui SPPBE yang terletak di Mamuju dengan penyaluran rata-rata harian 48 MT dan saat ini tidak mengalami gangguan. Dan keempat mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembelian BBM dan LPG secara berlebih. Dikarenakan supply masih dalam keadaan normal dan tidak terganggu.(*)