PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Kelanjutan Musda XX (Musyawarah Daerah) FKPPI (Forum Komunikasi Putra-putri TNI Polri dan Putra-putri Purnawirawan TNI Polri Indonesia) Sulsel hingga kini masih dinanti-nanti publik, setelah dinyatakan ditunda awal pekan lalu. Erna Taufan Pawe, salah satu kandidat ketua, belakangan ini menyita perhatian publik karena sempat mengguncang arena Musda dengan kekuatan suara yang mayoritas.
Sosok istri Taufan Pawe, Walikota Parepare ini memang menjadi sorotan lantaran awalnya sempat diragukan meraih dukungan dari pengurus cabang. Pasalnya, kandidat lainnya boleh dikata juga merupakan sosok elit. Sebut saja Sudirman Sulaiman (Gubernur Sulsel), Irman Yasin Limpo, Bahar Ngitung dan Agus Arifin Nu'mang.
Namun saat Musda berlangsung, Erna tampil mengejutkan dengan dukungan mayoritas. Dari 23 pembawa mandat suara yang hadir, 13 di antaranya menyatakan mendukung Erna Taufan sebagai Ketua FKPPI Sulsel yang baru.
Sayangnya, Musda ini tidak berlangsung mulus kendati dihadiri langsung oleh Ketua FKPPI Pusat, Pontjo Sutowo. Diduga, ada pihak yang mengacaukan jalannya Musda setelah mengetahui mayoritas pemilik suara, solid mendukung Erna Taufan. Akhirnya, Musda dinyatakan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan dan kepengurusan FKPPI Sulsel diambil alih oleh pengurus pusat.
Meski demikian, ada kisah menarik dari sejumlah pemilik suara yang sampai saat ini masih tetap komitmen mendukung Erna Taufan. Salah satunya Ketua PC Luwu Utara, Abdul Latif Majang.
Latif menuturkan, dia memilih Erna setelah tersentuh oleh bantuan yang tidak biasa, yang diberikan oleh FKPPI Parepare saat banjir bandang melanda Masamba, dua tahun lalu. "Selain bantuan umum (makanan dan pakaian), FKPPI Parepare juga menyumbangkan Mushaf Alquran. Kami (FKPPI Lutra) betul-betul tersentuh dan meyakini bahwa ini yang paling dibutuhkan oleh orang yang kena musibah. Alquran adalah simbol agar iman kita tidak guncang oleh musibah," kata Latif yang ditemui Rabu 15 Juni 2022.
Sejak saat itu, Latif sudah membulatkan pilihan kalau Musda digelar nantinya, dia akan memilih Erna Taufan yang tidak lain Ketua FKPPI Parepare. Menurutnya, sudah saatnya program-program FKPPI disentuh dengan suasana spiritual.
"Saya menilai Erna mampu sekalipun beliau perempuan. Kita sekarang butuh dengan suasana spiritual di tengah kuatnya gejolak duniawi," ucapnya.
Ketua PC FKPPI Barru, Syamsu Alam juga terang-terangan mendukung Erna. Dekat secara geografis dengan Parepare, Syamsu mengaku sering mendengar kisah inspiratif tentang Erna Taufan Pawe.
"Beliau mampu menyeimbangkan program pengembangan organisasi dan spiritual. Itu jadi bahan pembicaraan dari Parepare yang sampai ke Barru. Jadi ini yany mendorong kami untuk mendukung Ibu Erna," katanya.
Sementara Ketua PC Maros, Jaya Tarkas mengaku terkesan dengan profil Erna Taufan yang membumi. Itu dia rasakan saat ada rapat FKPPI Sulsel yang digelar di Parepare.
"Waktu Rakercab di Parepare, kami merasa sangat dihargai. Beliau sebagai tuan rumah memberikan perhatian penuh sejak kita tiba sampai pulang. Tidak ada yang dibeda-bedakan," katanya.
PC FKPPi Tana Toraja, juga ikut mendukung Erna sebagai calon Ketua FKPPI Sulsel. Djansen Saputra Gojang, ketua PC Tator terkesan dengan sosok Erna yang apa adanya. Puluhan tahun berorganisasi di FKPPI, membuat Djansen mampu melihat mana figur yang benar-benar serius mengabdi untuk organsasi, mana yang hanya numpang populer.
"Orang seperti Bu Erna itu tidak mengada-ada. Yang seperti ini rasa memiliki organisasi yang sangat kuat. Itu bisa kita lihat dari programnya yang akan menghadirkan sekretariat representatif di Sulsel maupun daerah-daerah. Itu yang kita mau," ujarnya.
Sementara Ketua PC FKPPI Luwu Timur, Haeruddin Hasan meyakini Erna Taufan dengan setumpuk pengalaman berorganisasi, mampu menjalankan amanah dengan baik. Dia juga menilai Erna bisa mengkonsolidasi para pengurus baik yang mendukungnya maupun yang tidak.
"Merangkul orang-orang itu salah satu kelebihan dari perempuan. Itu ada pada Bu Erna," katanya.
Dihubungi terpisah, Ketua FKPPI Parepare, Erna Taufan mengaku sangat bersyukur karena didukung oleh 13 PC yang juga pemilik suara. Padahal sebagian besar dari ketua PC ini, banyak yang tidak akrab dengannya.
"Bagi saya, mereka ini orang-orang pilihan. Saya jelas sangat menghargai dukungan mereka dan ini menjadi penyemangat bagi saya untuk melakukan perubahan pada FKPPI Sulsel," katanya.
Erna juga mengklarifikasi istilah deadlock yang banyak digunakan media untuk menggambarkan suasana Musda. Menurutnya, yang terjadi bukanlah deadlock. Tetapi dihentikan dan akan dilanjutkan pada saatnya tiba. (*)