MATENG, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Puluhan petani Mamuju tengah (Mateng), Sulawesi barat (Sulbar), gelar aksi Unjuk rasa (Unras).
Massa aksi mendatangi kantor bupati Mateng untuk menyampaikan beberapa aspirasinya.
Dimulai dari tugu Benteng Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng pada Kamis, 2 Juni 2022.
Dalam aksinya Irfan korlap menyampaikan, semua perusahaan yang ada di Mateng wajib mengikuti harga yang di tetapkan oleh pemerintah pusat.
Dikatakan, pihaknya menilai perusahaan tidak mengikuti penetapan harga yang di tetapkan pemerintah.
Ia meminta Pemerintah daerah (Pemda) Mateng untuk memberikan ketegasan kepada perusahaan yang tidak mengikuti harga yang ditetapkan.
"Kita meminta Pemda untuk memberikan ketegasan kepada perusahaan yang tidak mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah", ungkap Irfan saat menyampaikan aspirasinya.
Selain itu Irfan juga menyampaikan enam tuntutan diantaranya.
- Perusahaan kelapa sawit yang ada di Mateng harus mengikuti harga TBS yang telah ditetapkan dalam rapat penetapan.
- Perusahaan jangan semenah menah dan semaunya menurunkan dan menaikkan harga TBS tanpa ada rapat penetapan kemabli.
- Perusahaan harus transparan dalam penetapan harga dan membawa data yang real pada saat penetapan.
- Kepala dinas Perkebunan Provinsi, Kepala dinas Perkebunan Mateng dan Bupati Mateng harus tegas kepada perusahaan yang tidak mengikuti harga penetapan serta mengawasi dan mengepaluasi PKS secara berkala dan konsisten.
- DPRD Kabupaten dan Provinsi harus terus mengawal, mengevaluasi harga Tbs dengan berdasarkan harga penetapan.
- Bupati Mateng bertindak tegas dan memberikan sangsi tegas ke perusahaan yang tidak mengikuti dan menaati aturan pemerintah terkait penetapan harga TBS.(slm/b)