Nampak SMP Negeri 3 Majene telah meliburkan siswanya dan yang tinggal di sekolah hanya para guru kelas. (Foto: Ardedy)
MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pasca gempa bumi 5,8 SR terjadi di Kabupaten Mamuju, Sulbar, yang juga terasa keras di wilayah Kabupaten Majene dan sekitarnya. Kini warga Majene dan semua pihak tetap merasa cemas dan masih saja dihantui rasa trauma.
Apalagi sumber BMKG mencatat, sudah terjadi empat kali guncangan gempa bumi melanda wilayah Sulbar dan terakhir pada Rabu malam sekitar pukul 20.48 Wita dengan berkekuatan 4,6 SR. Gempa susulan ini, berada di 47 km barat laut Majene dengan kedalaman 21 km. Titik koordinat gempa berada 2.79 LS 118.55 BT.
Sebelumnya, sudah terjadi tiga kali guncangan gempa bumi pada, Rabu 8 Juni 2022. Seperti gempa berkekuatan 5,8 SR pada pukul 13.32 Wita, disusul gempa pada pukul 14.18 Wita kekuatan 2,8 SR dan guncangan ketiga berkekuatan 2,9 SR tepat pukul 16.50 Wita.
Renretan kejadian gempa bumi tersebut, membuat pihak Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Majene dan jajarannya langsung bergerak cepat mengambil kebijakan yang dinilai cukup tepat.
Kepala Disdikpora Majene H Mithhar mengatakan, kebijakan tersebut seperti lebih awal mengeluarkan surat penyampaian kepada seluruh kepala sekolah di Kabupaten Majene. Mulai dari kepala sekolah TK, SD, dan SMP s-Kabupaten Majene.
Inti surat penyampaian tersebut, lanjut mantan Kepala Balitbang Majene itu, sehubungan dengan terjadinya gempa di Mamuju Sulbar, Rabu, 8 Juni 2022 berkekuatan 5,8 SR, disampaikan kepada setiap kepala sekolah untuk menyesuaikan perihal proses pembelajaran di sekolah masing-masing.
"Artinya, dapat libur sementara mulai, Kamis, 9 Juni 2022 sampai pada saat kondisi benar-benar kondusif. Atau tetap melaksanakan pembelajaran dengan tetap meningkatkan kewaspadaan," sebut Mithhar yang juga pernah sebagai Kepala Badan BPM-PTSP Majene itu.
Sementara pantauan di lapangan, sejumlah sekolah dalam kota Majene sudah meliburkan siswa-siswinya. Seperti SDN 2 Kampung Baru, SDN 4 Tanjung Batu, SDN 60 Lembang, SDN 10 Galung, SMP Negeri 2 Majene, SMP Negeri 3 Majene serta sejumlah sekolah lainnya, turut pula meliburkan siswanya.
Namun, ada satu sekolah SDN tetap melakukan proses pembelajaran di sekolah, yakni SDN 26 Pakkola. Akan tetapi, pihak sekolah menuturkan, jika ada orang tua siswa yang ingin menjemput anaknya untuk belajar di rumah tidak masalah. Hal itu tetap diperbolehkan untuk tujuan keselamatan bersama. (edy)