600 Juta Dipakai Operasional, Perusda Maros Terancam Dibubarkan

  • Bagikan

Jajaran Direksi Perusda Maros saat dilantik oleh Bupati Maros, Chaidir Syam, 7 Juli 2021 lalu.

MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Bupati Maros Chaidir Syam akan melakukan perombakan hingga pembubaran Perusahaan Daerah (Perusda) PT Bumi Maros Sejahtera yang dianggap jadi beban pemerintah daerah (Pemda).

Meski demikian, Bupati Maros masih sedang melakukan evaluasi terhadap Perusda yang dipimpin ol mantan Anggota DPRD Maros Hermanto.

“Saat ini kita telah perintahkan inspektorat untuk melakukan evaluasi, terutama pada pemanfaatan anggaran, jika terjadi penyimpanan, kita akan bertindak sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya, Jumat, 15 Juli 2022.

Chaidir Syam melanjutkan, jika kondisi yang menjadi perdebatan adalah terkait penyertaan modal yang diberikan Pemda ke Perusda.

“DPRD melihat bagaimana proses dari anggaran tersebut tidak dipergunakan dengan baik, ada yang berpendapat jika hanya digunakan untuk biaya operasional saja,” ujarnya.

Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu mengungkapkan, sejauh ini sudah ada tiga perusda yang memiliki catatan buruk.

Beberapa tahun yang lalu, memang ada perusda pertanian dan perusda aset. Namun perusahan daerah tersebut tidak berjalan dengan baik, akhirnya dibubarkan.

“Kami cari tau terlebih dahulu apa memang perusahaan daerahnya yang kurang bagus atau orang–orang di dalamnya, namun jika yang bermasalah itu orang yang ada di dalam, kita ganti saja,” tutupnya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros meminta pemerintah daerah untuk menghapus perusahaan daerah (Perusda) PT Bumi Maros Sejahtera, karena dinilai tidak memiliki kontribusi yang baik bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Anggota DPRD Kabupaten Maros, Rahmat Hidayat, menuturkan, dari pada terus menerus menjadi beban pemerintah daerah, lebih baik jika Perusda dibubarkan.

“Setelah dilakukan evaluasi dan ditemukan lebih membebankan Pemda kita sarankan untuk dibubarkan saja,” katanya, Kamis, 14 Juli 2022.

Legislator PKS itu menyebut, perusahan daerah didirikan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), bukan untuk menghabiskan anggaran.

“Tujuan Perusda itu sederhana, menopang PAD, jadi kalau tidak memberikan kontribusi, untuk apa? bubarkan saja,” tegasnya.

Rahmat menilai Perusda telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah, tanpa ada kontribusi ke pemerintah daerah.

“Masih jauh dari yang kita harapkan, penyertaan modal Rp1 miliar, berdasarkan audit terakhir sisa Rp400 juta, dan Rp600 jutanya hanya dipakai untuk operasional saja,” tutupnya. (guh)

Editor: SYAHRIR HAKIM
  • Bagikan