MAMUJU, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemprov Sulbar melakukan Pencanangan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI). Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, melalui pencanangan itu menjadi awal bangkitnya pelaku usaha di Sulbar.
Dijelaskan saat ini Indonesia menghadapi ancaman krisis dan bercermin pada 1998, UMKM lah yang membangkitkan Indonesia dari kondisi krisis ekonomi. Lanjut Akmal, hal yang perlu dilakukan adalah pemenangan usaha.
"Kita meminta semua pelaku usaha melakukan konsolidasi. Benahi usahanya, benahi manajemen, benahi promosinya agar dapat bersaing di tingkat nasional," ujar Akmal, usai Kampanye Gernas BBI di Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Jumat 29 Juli 2022.
Pihaknya pun akan berkomitmen membantu pelaku usaha, karenanya kedepan akan mengarahkan belanja untuk pengembangan UMKM di Sulbar. "Yang penting adalah membaca kebutuhan pasar. Membaca dan memetakan kebutuhan masyarakat adalah kunci sukses," ujar Akmal.
Pencanangan Gernas BBI juga dihadiri
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Kiki Yuliati.
Akmal berharap kehadiran Dirjen Diksi menjadi penyemangat, khususnya pelaku usaha di Sulbar membangkitkan kampanye bangga buatan Indonesia.
"Ini wadah meningkatkan kecintaan terhadap buatan Indonesian. Diharapkan masyarakat semakin mencintai produk lokal, khususnya buatan UMKM kita sendiri," ungkapnya.
Dirjen Diksi Kiki Yuliati mengapresiasi atas terselenggaranya Gernas BBI di Sulbar.
Dijelaskan pula, Menristekdikti sebagai manager Gernas BBI di Sulbar dengan harapan pendidikan vokasi berhubungan dengan dunia usaha dan dunia industri.
Dia pun berharap melalui kampanye Gernas BBI menjadi wadah menanamkan kecintaan produk buatan Indonesia pada anak-anak.
"Cinta produk buatan Indonesia ditanamkan kepada anak anak sejak diusia dini. Dengan melibatkan satuan pendidikan dapat mendorong anak anak banggga buatan Indonesia. Apabila anak-anak kita mencintai buatan Indonesia mereka akan mengajak orang tua mereka mencintai buatan Indonesia," ungkapnya. (*)