PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang menyerang hewan ternak beberapa daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), menimbulkan keresahan bagi peternak dan pedagang hewan ternak.
Meski Kota Parepare masih sterl dan berada di zona aman PMK, namun Dinas Petanian, Kelautan dan Perikanan (PKP) Kota Parepare tetap waspada mengantisipainya. Dinas PKP Parepare pun telah membentuk Tim Satgas dengan melakukan pengawasan di pintu masuk jalur darat.
Kepala Dinas PKP Kota Parepare, Wildana Ridha Ali mengatakan, untuk mengantisipasi masuknya PMK di Kota Parepare, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke semua pedangang ternak sapi dan kambing untuk sementar ditutup. Tidak memasukkan dan mengeluarkan ternak sapi dan kambing keluar area Kota Parepare.
"Alhamdulillah sampai detik ini Kota Parepare masih terkonfirmasi nagatif, alias nol kasus. Itu merupakan bentuk manifestasi kebijakan kami untuk tetap menjaga Kota Parepare berada pada zona aman atau nol kasus," kata Wildana.
Ia menjelaskan, pihaknya terus mengoptimalkan kondisi terus dijaga, agar Kota Parepare terhindar dari kasus PMK, dengan menerapkan, pengawasan lalulintas ternak, perketat dan melakukan sanitasi desinfeksi atau penyemprotan.
"Kondisi ini akan terus kami jaga semaksimal mungkin dan memakimalkan sumber daya manusia yang kami punya. Kami juga menyisir semua area yang kami anggap titik kritis yang bisa menjadi sumber penularan terhadap PMK," jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang Peternakan Dinas PKP Kota Parepare, drh Nurdin menyebutkan, sampai saat ini sudah tercatat 10 kabupaten/kota di Sulsel yang terdapat kasus PMK.
"Kita terus melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk dan keluar, baik jalur darat maupun laut untuk mengantisipasi kasus PMK di Parepare. Apalagi Parepare hingga saat ini masih nol kasus," tegas drh Nurdin. (has)