PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID – Daun kelor menjadi salah satu jenis sayuran yang memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Daun kelor mengandung tinggi protein dan zat besi. Sehingga Daun kelor dapat digunakan untuk penanganan stunting, karena Stunting terjadi akibat kurangnya asupan energi, protein, dan zat besi.
Banyak olahan makanan bisa dibuat dari daun kelor, sehingga dapat disukai anak-anak seperti dibuat menjadi pudding Daun Kelor.
Hal tersebut menjadi perhatian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk melakukan demo pudding daun kelor, di acara aksi stop stunting kolaborasi Kelurahan Watang Bacukiki (WTB), TP PKK Kota Parepare, Mahasiswa KKN UNHAS wilayah Kelurahan WTB, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Duta generasi berencana (GenRe), di kantor kelurahan WTB, 28 Juli 2022.
Aksi demo pudding tersebut untuk mensosialisasikan mengenai Gizi Seimbang dan Makanan Pengganti Asi kepada para ibu menyusui yang ada di kelurahan Watang Bacukiki. Aksi demo tersebut langsung dipimpin Koordinator Mahasiswa KKN UNHAS, Matthew Khosuma.
Ia menyampaikan Daun kelor mengandung tinggi protein dan zat besi dan susu mengandung zat hewani sehingga mampu memenuhi kebutuhan makanan selingan balita stunting.
“Memanfaatkan ekstrak daun kelor dalam pembuatan puding karena Kelor dikenal sebagai tanaman multiguna, padat nutrisi dan berkhasiat. Nutrisi yang terkandung dalam daun kelor bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita,” jelasnya.
Ia juga memberikan tips kepada para ibu-ibu, memasak daun kelor tidak perlu lama, cukup 1 hingga 2 menit. Agar kandungan didalam daun kelur tidak hilang. Setelah itu saring dan dapatkan air daun kelor. Lalu campurkan agar-agar tanpa warna, gula pasir, air, dengan air daun kelor dan susu, masak hingga berbuih. Lalu cetak dan simpan dilemari pendingin. Tunggu hingga dingin.
Kegiatan tersebut dihadiri, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, diwakili Bidang Kesetaraan Gender, Sriyanti Ambar, Pokja IV TP PKK Kota Parepare, Lurah Watang Bacukiki, Nurhalisa, dan Ketua PKK WTB, Supardi, serta para Duta GenRe dan Aksi Stop Stunting. (ana)