PANGKEP, PAREPOS.FAJAR.CO.ID - Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) panen padi di area persawahan Kelurahan Mangallekana, Kecamatan Labakkang, Kamis, 4 Agustus 2022.
Selain panen padi, MYL sapaan karibnya juga menyerahkan bantuan bibit kacang ijo dan sayuran kepada kelompok tani.
Pada kesempatan itu, MYL mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Pangkep melalui Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep bekerja sama dengan Badan Pengembangan Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pertanian tentang program SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project).
Kata MYL, program SIMURP ini merupakan salah satu program dari sekian banyak program yang ada di Kementerian Pertanian, dalam program tersebut terdapat teknologi budi daya padi yang berbasis Climate Smart Agriculture (CSA).
Komponen teknologi di dalamnya meliputi bibit unggul potensi hasil tinggi, pupuk hayati atau pupuk organik, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida nabati.
"Pengembangan inovasi teknologi CSA ini guna mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim (DPI) dan berkurangnya lahan pertanian dikarenakan pembangunan perumahan dan industri," ucap MYL.
Apalagi, kata dia, permintaan beras terus meningkat dari tahun ke tahun karena bertambahnya penduduk, sehingga mampu menunjang swasembada pangan.
"Melalui teknologi ini, produktivitas padi dapat ditingkatkan lebih dari 20%. Implementasi pengembangan model ini dilakukan dalam bentuk Demonstrasi Plot (Demplot) seperti yang dilakukan pada lokasi ini, dengan tujuan untuk mengembangkan inovasi yang diterapkan, juga sebagai wahana diseminasi kepada petani," imbuhnya.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil panen ubinan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian selaku tenaga pendamping di lapangan, maka diperoleh produktivitas Gabah Kering Panen (GKP) di lokasi ini rata-rata 7,2 ton per hektare.
Sedangkan, sebelumnya atau yang pertanaman biasa hanya 5,5 ton per hektare, maka terjadi peningkatan produksi gabah kurang lebih 1,7 ton per hektare.
"Bila inovasi teknologi CSA ini dikembangkan di 10.000 hektare dari total lahan sawah 16.732 hektare yang dimiliki Kabupaten Pangkep, maka dapat menyumbang kenaikan produksi 20.000 ton Gabah Kering Panen (GKP) per musim. Jika dua kali musim tanam maka terjadi peningkatan produksi kurang lebih 40.000 ton per tahun gabah kering panen," terangnya.
Apabila diasumsikan harga gabah Rp4.000 per kilogram maka terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya para petani sebesar Rp160 miliar per tahun.
"Tentu ini suatu pendapatan yang cukup besar bagi peningkatan kesejahteraan para petani, yang dimana 90% penduduk Kabupaten Pangkep adalah petani," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulsel, Imran Jauzia mengatakan, dengan dilakukannya panen padi ini membuktikan bahwa program SIMURP, pertanian cerdas iklim berhasil dengan baik.
Beberapa demplot, menunjukkan angka yang sangat menjanjikan bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani sehingga dibutuhkan gerakan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
"Kita lihat saat ini kondisi alam kita mengalami ketidakpastian. Solusinya yaitu bagaimana pertanian cerdas iklim dengan banyak pendekatan yang bisa kita lakukan. Mulai dari pemilihan varietas, penggunaan pupuk, air dan lainnya. Itu bagian dari pertanian cerdas, sehingga hasilnya pun dirasakan oleh masyarakat kita," kata Imran. (min)