PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Tokoh Masyarakat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin berharap Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) yang sudah menelorkan ribuan alumni harus sanggup mengisi atau menguasai sektor-sektor strategis di negeri ini.
Caranya, antaralumni harus sanggup membangun etos dan filosopi semut. "Semut itu suka saling membantu, bergotong royong, saling menopang. Sehingga menjadikan mereka komunal yang sangat andal menghadapi segala tantangan dan enggan tercerai- berai," terang wali kota Makassar 2004-2014 itu kepada wartawan, di sela-sela Musyawarah Wilayah II Pengurus Wilayah DDI di Asrama Haji Sudiang, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Ilham melanjutkan, tolok ukur kekuatan atau kesuksesan sebuah ormas Islam besar itu ada pada kemampuan alumninya berdedikasi untuk bangsa.
"Aktualisasi kemampuan DDI sebagai ormas Islam yang bergerak di bidang pendidikan dan dakwah itu sudah tidak diragukan lagi. Punya 603 Pesantren & Madrasah di Sulsel dengan 186 ribu santrinya. Belum lagi ada 8 perguruan tinggi di bawah DDI di Sulsel," beber IAS yang mengaku sangat mengidolakan sosok AGH Ambo Dalle, pendiri DDI.
Tapi yang perlu diukur saat ini bagaimana dengan alumninya. " Saya yakin, DDI akan jauh menjadi sebuah kekuatan sosial, politik, bahkan ekonomi jika saja alumninya benar-benar sanggup mengisi sektor strategis di negeri ini," tegas IAS.
IAS didaulat menjadi salah satu narasumber pada Dialog Kebangsaan yang juga menghadirkan Andi Asni, Kepala Region 10 BSI Sulsel. Salah satu alumni terbaik DDI, Nurhasan bertindak selaku moderator.
DDI berawal dari pendirian Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Mangkoso pada 21 Desember 1938. Lembaga ini memiliki cabang tersebar di Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan Kepulauan Maluku. (*)