PAREPARE, PARE POS - Benda pusaka dari empat provinsi dipajang di Balai Ainun Habibie. Beragam bentuk dan makna tersendiri sebagai bagian dari budaya.
Kegiatan itu dilaksanakan komunitas pencinta dan pelestari benda pusaka Parepare, Gamacca bertajuk pameran parewa bessi (pusaka yang terbuat dari besi). Seperti tombak, parang, pedang, keris, dan benda pusaka lainnya. Sejumlah komunitas pencinta bila pusaka hadir. Benda pusaka pun beragam. Berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah serta Kalimantan.
Kegiatan itu dibuka, Jumat 12 Agustus hingga Senin 15 Agustus. Ketua Panitia Pameran Parewa Bessi,
Zulkarnaen mengatakan, acara itu dilaksanakan memperingati HUT ke-77 RI, bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara sesama penggemar benda pusaka.
Ia mengaku pameran dilakukan untuk menjadikan para penggemar benda pusaka semakin mencintai budaya parewa bessi. "Karena pelestarian parewa bessi adalah salah satu budaya yang merupakan identitas sebuah bangsa," katanya, Jumat 12 Agustus.
Melalui pameran benda pusaka, tambahnya, berharap dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa merawat dan melestarikan benda ini adalah bagian dari budaya bukan hal yang bersifat mistis. Sehingga nantinya mampu menarik minat warga dan mendorong pariwisata Parepare. "Pameran parewa bessi dikoleksi oleh para pecinta pusaka," tandasnya.
Salah seorang peserta pameran parewa bessi dari Pompessi Luwu, Imran Fino mengatakan, kegiatan tersebut merupakan ajang yang istimewa bagi pecinta benda pusaka. "Kami dari Luwu membawa 21 bila pusaka asli dari Luwu untuk ditampilkan dalam pameran ini," ujarnya.
Melalui pameran itu, imbuh Imran, para pengunjung dapat tahu bagaimana esensi dan filosi dari benda pusaka yang ditampilkan. "Ini bagian dari budaya yang mesti dilestarikan," harapnya. Pameran parewa Bessi dibuka Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Pemkot Parepare, Abdul Latief. (hes)