Bupati Majene Andi Achmad Syukri saat menunggangi Sayyang Pattu'du yang turut meriahkan HJM ke-477.
MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pagelaran Festival Missawe Festival Sayyang Pattu’du (Kuda Menari) dalam rangka Hari Jadi Majene (HJM) ke-477 peringatan ke-8 dimotori Bupati Majene Andi Achmad Syukri di Stadion Prasamya Mandar Majene, kemarin.
Ketua Panitia juga Sekretaris Disbudpar Majene Muhammad Afiat Mulwab menjelaskan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Majene salah satu unsur perangkat daerah dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah memiliki tugas melaksanakan urusan wajib kebudayaan dan pariwisata.
Selain itu, pelestarian dan pengembangan tradisional kebudayaan daerah, juga mendukung pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati Majene, yaitu Majene Unggul, Mandiri, dan Religius (UMR).
"Dengan melalui event tahunan bernuansa kebudayaan ini, tentu dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat Majene, dengan menghadirkan para pemilik kuda, becak, parrawana (musik tradisional) dan lain sebagainya,” sebutnya.
Diuraikan, Festival Sayyang Pattu’du sebagai wahana pelestarian nilai-nilai tradisi budaya di Bumi Assamalewuang serta menyosialisasikan warisan budaya kepada seluruh lapisan masyarakat, serta bagaimana menggerakkan perekonomian daerah dan masyarakat Majene.
“Untuk rute Festival Sayyang Pattu’du, dimulai di Stadion Prasamya Mandar Majene dan seputar wilayah perkotaan Majene dan kembali ke Stadion Prasamya Mandar Majene,” urainya.
Afiat berharap, Festival Sayyang Pattu’du mampu menjadi ikon pariwisata daerah yang akan menjadi magnet penarik para wisatawan, baik dalam wilayah maupun di luar wilayah Sulbar untuk lebih tertarik melakukan kunjungan di Majene.
Sementara Bupati Majene Andi Achmad Syukri mengatakan, melihat animo masyarakat Majene serta upaya pelestarian budaya di Bumi Assamalewuang, pemerintah kabupaten Majene telah menjadikan pagelaran Messawe Sayyang Pattu’du sebagai agenda kegiatan rutin setiap tahunnya.
Bahkan bukan cuma itu, lanjut bupati mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada setiap OPD terkait untuk mengusulkan pagelaran Messawe Sayyang Pattu’du sebagai warisan budaya tak benda kepada Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta.
"Artinya, kegiatan akan menjadi bagian dari Hari Jadi Majene (HJM) yang akan dipromosikan secara masif ke seluruh nusantara," sebutnya.
Diketahui selain Bupati Majene Andi Achmad Syukri menunggangi kuda menari, turut pula Wakil Bupati Arismunandar, Sekda Ardiansyah serta diikuti sekitar 90 kuda dari OPD dan sebanyak 32 bendi turut pula meriahkan Festival Messawe Sayyang Pattu’du tersebut. (edy)