Wakil Bupati Majene Arismunandar menyaksikan vaksinasi PMK dan pelayanan terpadu di Lingkungan Moloku, Kelurahan Totoli Kecamatan Banggae
MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan dan mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak selama ini.
Penyakit pada hewan ternak itu, disebabkan virus yang dapat menular melalu airborne, sehingga penyebarannya sangat cepat yang tentunya mendapatkan perhatian secara khusus dari pemerintah.
Seperti, dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene dalam kegiatan PMK dan Pelayanan Terpadu Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Majene, dipusatkan di Lingkungan Moloku, Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, kemarin.
Kegiatan PMK ini, sedikitnya 100 ekor ternak sapi mendapatkan vaksinasi PMK dari Dokter Hewan Distanakbun Majene, drh Sitti Hadijah Hardianti.
"Sebanyak 100 sapi ternak ini untuk dua kecamatan, yaitu Kecamatan Banggae dan Banggae Timur," terang Arismunandar Wakil Bupati Majene.
Wabup Arismunandar mengatakan, vaksinasi PMK merupakan bentuk kewaspadaan yang harus lebih ditingkatkan.
Itu mengingat wabah PMK bukan hanya di dalam negeri saja tapi juga di dunia. Apalagi jumlah ternak di Majene yang tersebar di setiap kecamatan mencapai 18 ribu, belum ternak kambing yang mencapai 70 ribu ekor.
Ia berharap, selain vaksinasi PMK yang dilakukan Distanakbun Majene, juga diharapkan upaya lain semisal sosialisasi yang lebih efektif agar tidak menyebar PMK.
"Saya harap selain vaksinasi ada program sosialiasi yang dilakukan untuk menjaga ternak kita," harapnya.
Sementara, selain Kecamatan Banggae dan Banggae Timur, vaksinasi akan dilaksanakan di Kecamatan Sendana dan Pamboang 100 ekor, Malunda dan Tubo 100 ekor.
"Setelah vaksin akan menunggu satu bulan ke depan untuk vaksin booster," pungkasnya. (edy)