Aksi Unik PMII Orasi dengan Teatrikalisasi Puisi

  • Bagikan

PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat melakukan orasi dengan membacakan Teatrikalisasi Puisi menjadi perhatian khusus dan unik bagi massa dan warga.

Pasalnya ditengah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dengan membawa tiga tuntutan yakni Tolak Kenaikan BBM, Tolak RUU-KUHP dan Meminta Transparansi APH. 

Justru ada konsep yang dilakukan oleh Kopri tergolong unik dan berhasil menarik perhatian ratusan pasang mata yang hadir menyaksikan Aksi Demonstrasi yang terjadi di depan Monumen Cinta Sejati Ainun Habibie. Pada, Selasa, 6 September 2022.

Sosok mahasiswi yang tergabung dalam PMII, Masra Asri melantunkan puisi dengan nada orasi berani yang menggetarkan hati tiap-tiap insan yang hadir dibalik aksi domonstrasi itu.

Ia membacakan puisi diatas sepeda motor yang menjadi media orasinya sambil memegang toa. "Kami turun dengan pola strategis yang tak akan anarkis sebab kami aktivis yang tidak mengejar eksis." Begitulah secarik lirik di dalam puisi itu.

Masra yang juga selaku mahasiswi IAIN Parepare mengaku bahwa konsep puisi dengan teater yang ia tampilkan ini sebagai gambaran bentuk penderitaan rakyat akibat dampak kenaikan BBM.

"Jadi saya sengaja memilih puisi untuk menyuarakan Aspirasi, agar para hati sadar bahwa rakyat sedang bersedih. "Katanya.

Kemudian baginya semua masyarakat baik dari kalangan kelas atas maupun bawah pasti terkena dampak dari kenaikan BBM. "Hanya saja cara mereka menanggapinya berbeda-beda" ujarnya.

Sementara itu Ketua Komisariat PMII Agung menyebutkan, sebanyak 100 kader PMII Cabang Parepare yang turun melakukan Aksi Demonstrasi ini.

Sehingga ia berharap hasil dari Aksi ini dapat didengar dan segera direalisasikan oleh pihak pemerintah yang terkait.

"Apabila nantinya aksi ini belum menemukan titik terangnya maka kami dari PC. PMII akan kembali turun melakukan unjuk rasa dengan ribuan massa yang siap menyuarakan penderitaan rakyat akibat ulah pemerintah dengan keputusan-keputusan yang mencekik rakyat." Tutupnya. (mg1)

  • Bagikan

Exit mobile version