Kepala BPBD Majene, H Ilhamsyah
MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Para korban yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Malunda dan Kecamatan Ulumanda, Majene diminta untuk tetap bersabar terkait pencairan dana bantuan stimulan tahap kedua kini sementara dalam proses.
Hal ini, disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene Ilhamsyah. "Data yang diminta BNPB pusat sudah kami penuhi dan sementara diproses, jadi kita tinggal menunggu informasi dari BNPB," terang Ilhamsyah, kemarin.
Dijelaskan, permintaan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), karena pemerintah provinsi dan kabupaten tidak memiliki biaya perbaikan dari jumlah kerusakan rumah korban, baik rusak berat, sedang maupun ringan berdasarkan surat keputusan Bupati Majene dan Gubernur Sulbar.
"Artinya, untuk rusak sedang dibiayai Pemerintah Provinsi Sulbar, sedangkan rusak ringan dibiayai Pemerintah Kabupaten Majene, tapi tidak sanggup dari jumlah rumah rusak yang ada, sehingga BNPB meminta kepada pemerintah daerah mengirim kembali data untuk diproses sesuai Surat Keputusan BNPB Nomor 25 Tahun 2022," jelasnya.
Dikatakan, proses yang dilakukan BNPB, yaitu melakukan review dari AFIF BNPB. "Kita tidak bisa menentukan kapan selesai tahap proses, karena yang direview itu by name by address," sebutnya.
Untuk jumlah Kartu Keluarga (KK) bagi korban bencana gempa bumi yang dikirim ke BNPB, lanjutnya, sebanyak 4.244 KK termasuk data rumah rusak sedang dan ringan. "Kita optimis mudah-mudahan tahun ini dana bantuan stimulan tahap kedua itu bisa cair," harapnya.
Sebelumnya para mahasiswa turun jalan hingga di depan kantor DPRD Majene melakukan unjuk rasa juga terkait dengan dana stimulus terhadap korban gempa yang hingga kini belum tentas. Sehingga mahasiswa tersebut kembali mempertanyakan kepada pihak pemda dan DPRD Majene. (edy)