Wakil Bupati Majene Arismunandar Kalma foto bersama, setelah Pengukuhan Duta Bapak Asuh Stunting dan Penyerahan Data Berisiko Stunting Kabupaten Majene di Hotel Amasi Barane Kecamatan Banggae Timur.
MAJENE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Intervensi upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan melihat skala prioritas, yaitu dengan melihat wilayah yang memiliki angka prevalensi stunting yang tertinggi mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat desa/kelurahan.
Pasalnya, stunting merupakan ancaman nyata bagi masa depan anak-anak dan Indonesia, sehingga pemerintah terus berupaya melakukan penurunan melalui kegiatan bapak asuh stunting, juga merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden RI yang tertuang di dalam Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Seperti yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene tentang Pengukuhan Duta Bapak Asuh Stunting dan Penyerahan Data Berisiko Stunting Kabupaten Majene berlangsung di Hotel Amasi Barane Kecamatan Banggae Timur, kemarin.
Wakil Bupati Majene Arismunandar Kalma mengukuhkan Duta Bapak Asuh Stunting kepada Dandim 1401 Majene Letkol Inf Ricad Harisab dihadiri Sekda Majene Ardiansyah, mewakili Kapolres Majene Ipda Hasbi Paur Subbag Dalops Polres Majene, Kepala Dinas Kesehatan dr Rakhmat Malik, Kepala Dinas PPKB Majene Hj Hasnawati, mewakili Kejari Majene Haris Capry Spahutar, para pimpinan OPD, para kepala Puskesmas, para kepala UPT-KB, para Kades, Lurah, dan Locus Stunting se-Kabupaten Majene.
Wabup Arismunandar mengungkapkan, Kabupaten Majene saat ini, menduduki persentase tertinggi angka stunting di Provinsi Sulbar. "Kita bersama TNI-Polri serta unsur terkait untuk terus berupaya memutuskan angka kasus stunting di Majene," pintanya.
Ia berharap, agar stunting Kabupaten Majene turun sebesar 11 persen, target pada 2022 sebesar 21 persen, sehingga kolaborasi semua pihak menjadi sebuah kunci utama untuk memaksimalkan upaya penurunan stunting.
"Kita harus optimis, namun tidak boleh lengah, karena persoalan ini merupakan persoalan yang menyangkut anak-anak kita yang akan menjadi generasi penerus bangsa," ajaknya.
Atas nama Pemkab Majene mengucapkan selamat atas pengukuhan Dandim 1401 Majene sebagai duta bapak asuh stunting.
"Kami berharap ke depan segala kolaborasi kita dapat berjalan baik. Saya akan menunjuk satu dari setiap OPD untuk menjadi bapak asuh stunting di wilayah kecamatan dan desa," akunya.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulbar Nuryamin juga mengharapkan, dengan kerja sama semua pihak dalam penanganan stunting, dapat dilakukan sampai di tingkat desa.
"Untuk tingkat pemerintah pusat dan daerah, sudah ada kerja sama yang baik, sehingga diharapkan bisa diterjemahkan hingga ke desa," harapnya.
Ditambahkan, kerja sama multi sektor menangani stunting, masih perlu ditingkatkan begitu pula program dan prioritas yang harus disinergikan.
"Provinsi Sulbar telah melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting, seperti kembali mengaktifkan Posyandu melalui kader PKK, melakukan sosialisasi pengaturan jarak kelahiran melalui Empat Terlalu, yaitu terlalu muda, tua, banyak, dan terlalu dekat, kemudian membentuk bapak asuh stunting," terangnya. (edy)