PAREPARE, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi per 3 September 2022 diprediksi berimbas pada harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Makanya, Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Parepare menyiapkan langkah strategis.
Kenaikan harga bahan pokok dan barang lainnya disebabkan biaya pengangkutan atau transportasi juga naik. Diprediksi kenaikan berkisar 10 persen. Seperti diketahui, harga BBM pertalite naik dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/liter, solar naik dari Rp 5.150/liter menjadi Rp 6.800/liter, pertamax naik dari Rp 12.500/liter menjadi Rp 14.500/liter.
Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Parepare pun mulai bergerak melakukan pendataan terhadap bahan pangan di pasar. Itu dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya kemungkinan dampak ekonomi saat harga BBM naik.
Kepala Disdag Kota Parepare, Prasetyo Catur mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan imbas kenaikan harga BBM.
"Kami masih mendata bahan pokok yang mana saja mengalami kenaikan harga," kata Prasetyo yang dihubungi, Senin, 5 September 2022.
Dia menyebutkan, pihaknya memetakan pokok permasalahanya, lalu dilaporkan ke pimpinan terkait hasil pemetaan. "Kami petakan dulu pokok permasalahannya dan, kami akan laporkan ke pimpinan hasil pemetaan kami sambil menyarankan ke pimpinan langkah-langkah strategis apa yang segera diambil," ujarnya.
Dia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan harga bahan pangan pokok di pasar bisa saja mengalami kenaikan imbas naiknya BBM.
"Sangat besar potensinya harga bahan pokok mengalami kenaikan, karena semua produksi dan jasa angkutan menggunakan BBM," tandasnya. (has)