POLMAN,PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Pasca viralnya pemberitaan jenazah di tandu sejauh 5 Kilometer oleh warga dari Puskesmas menuju pulang ke rumah lantaran tidak adanya Mobil pengangkut Jenazah yang di siapkan oleh pihak Puskesmas menuai protes dan kritikan dari Aliansi mahasiswa.
Aksi protes ini terus dilayangkan oleh sejumlah mahasiswa, bahkan menuntut pencopotan Kepala Puskesmas lantaran dianggap tidak becus urus Puskesmas.
Unjuk rasa kali ini dilakukan di depan Puskesmas Campalagian, Rabu 21 september 2022 Sehubungan dengan peristiwa yang membuat geger jagat maya pada Minggu 18 september lalu. Dimana jenazah warga Laliko yang menjadi pasien di Puskesmas Campalagian digotong menggunakan tandu sarung sejauh 5 kilometer karena ketidak sediaan fasilitas mobil jenazah di Puskesmas Campalagian.
Salah satu orasi dari aksi massa melontarkan pertanyaan, dimana hati nurani kalian yang membiarkan jenazah dibawah keluarga dengan ditandu sejauh 5 kilometer menjadi fenomena dan keresahan warga Campalagian.
Mereka meminta Kepala Puskesmas segera menemui dengan memberikan penjelasan terkait kasus tersebut, jika hal itu tidak diindahkan maka massa aksi akan bertahan meski nyawa mereka terancam.
"Kami meminta kepala Puskesmas segera keluar untuk menemui kami dan memberikan penjelasan terkait jenazah warga Laliko yang ditandu, jangan asik duduk dalam ruangan,"teriaknya.
Ketua HMI cabang Polman Muh Ridwan sesalkan tindakan pihak puskesmas Campalagian yang tidak secepatnya memberikan fasilitas mobil ambulans kepada keluarga almarhum.
Menurutnya, pernyataan pihak Puskesmas tidak mencerminkan rasa duka cita dan rasa empati terhadap almarhum dan keluarga.
Di tambah dengan dalih rusaknya salah satu ambulans yang di gunakan untuk membawa mayat sangat memilukan dimana ketahui bersama bahwa kecamatan Campalagian adalah kecamatan dengan jumlah penduduk yang terbanyak di Kabupaten Polman. Maka sudah semestinya hal hal yang bersifat penting dan tehnis seperti itu harus terus menjadi atensi oleh pihak Puskesmas maupun Dinas Kesehatan kabupaten Polman.
"Semestinya ada inisiatif yang dapat di ambil oleh pihak Puskesmas. Jangan tidak berbuat. Makanya kalau tidak mampu mundur saja," ucap Ridwan. (win)