JAKARTA, PAREPOS.FAJAR.CO.ID-- Kepemimpinan di Kodam XIV/Hasanuddin bergeser. Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Totok Imam Santoso resmi menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Sabtu, 3 September 2022. Jika tak ada aral melintang, serah terima jabatan (sertijab) pergantian Pangdam XIV/Hasanuddin dari Mayjen TNI Andi Muhammad kepada Myjen TNI Totok Imam Santoso digelar di Markas Besar (Mabes) TNI AD, di Jakarta.
Totok merupakan jenderal bintang dua yang sarat pengalaman di bidang Artileri Medan (Armed). Dia akan melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan Pangdam sebelumnya. Totok juga telah menyiapkan program prioritas Kodam XIV/Hasanuddin untuk menghadapi tuntutan kondisi saat ini dan juga ke depan.
Sehingga, akan dapat dengan mudah melanjutkan beberapa program yang telah dilakukan Pangdam sebelumnya. Jika ada hal yang dinilai perlu ditingkatkan, itu akan dilakukan.
“Secara khusus juga telah menyiapkan visi 6 K, singkatan dari Karakter, Kapabel, Kontemporer, Kompak, Kesemestaan, dan Kerakyatan untuk mewujudkan Kodam XIV/ Hasanuddin lebih optimal dalam pelaksanaan tugas ke depan,” beber lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 ini.
Untuk karakter, diharapkan prajurit Kodam XIV/Hasanuddin memiliki moral dan integritas prajurit yang bagus. Sekaligus menjadi panutan di tengah masyarakat.
Sedangkan Kapabel, lanjut Gubernur Akmil pada 2020-2021 ini, prajurit harus memiliki kecakapan. Baik di satuan tempur, maupun di satuan teritorial. Tugas yang dilaksanakan harus bisa diterima dan bermanfaat.
Sementara Kontemporer, urai Komandan Pussenarmed pada 2021-2022 ini, prajurit itu harus berinovasi, kreatif, dan modern mengikuti perkembangan zaman.
Selanjutnya Kesemestaan, yakni mengerahkan seluruh kondisi yang ada di wilayah teritorial kodam. Lalu, diberdayakan menjadi potensi untuk mendukung kesejahteraan dan keamanan wilayah.
Terakhir, Kerakyatan, semua komponen bersama-sama membantu rakyat. Prajurit membangun kebersamaan dengan rakyat dan mencintai rakyat. Danmen Armed 2/1/Kostrad pada 2011-2012 ini mengaku secara konsep teritorial di wilayah Kodam Hasanuddin, ia sudah mempelajari, kendati belum secara detail.
Totok Imam Santoso mengaku apa pun penugasan yang diberikan kepadanya itu ia jadikan sebagai amanah. “Tentu penugasan itu harus mempunyai nilai, hasilnya optimal, tepat sasaran, serta memberikan manfaat baik untuk TNI-AD, bangsa, dan negara,” bebernya.
Mantan Komandan Pusat Kesenjataan Armed ini tak memungkiri, dalam setiap penugasan yang dijalaninya, ada suka maupun duka. Tetapi, duka dapat dieliminasi dengan rasa bahagia dan bersyukur serta bekerja secara bersama-sama.
“Bekerja dengan hati selalu bersyukur, kebersamaan dengan masyarakat, anak buah, dan komponen bangsa yang lain. Setiap tugas di mana pun, jangan pernah merasa sendiri dan menganggap semuanya adalah saudara, keluarga, dan tim kita sendiri,” jelasnya.(*)