Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso saat melakukan kunjungan kerja ke Kodim 1422/Maros.
MAROS, PAREPOS.FAJAR.CO.ID -- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso melakukan kunjungan kerja ke Kodim 1422/Maros. Kedatangannya bersama sang istri disambut prosesi adat Bugis-Makassar, Angngaru, Rabu, 12 Oktober 2022.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jendral TNI Totok Imam Santoso mengungkapkan, kunjungan kerja yang dilakukannya merupakan langkah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
"Kedatangan kita di Kabupaten Maros ini sebenarnya, karena merupakan program di masa awal saya. Selain itu juga, karena ada arahan dari Bapak Kasad, dengan kondisi negara kita saat ini, kita harus menguatkan ketahanan pangan," ungkapnya.
Selanjutnya, ia juga mengungkap senang atas inisiasi pemerintah daerah yang akan menyiapkan lahan pangan. Selain itu, hari ini juga ada penguatan ketahanan di bidang perikanan.
"Lahan pangan yang akan disediakan oleh pemerintah daerah seluas 600 hektare ini, akan membantu arahan Bapak Kasad mewujudkan 8 juta hektare. Jika terwujud, akan membantu ketahanan pangan secara bertahap, hari ini juga dilakukan penanaman benih ikan," tuturnya.
Kunjungan Pangdam XIV Hasanuddin ini, dirangkaikan dengan penyerahan baksos kepada anak yang terkena stunting. Menurutnya, kondisi Maros yang berada di urutan kedua tertinggi se-Sulsel menjadi cambuk untuk bisa bekerja lebih besar.
"Masyarakat sebenarnya masih butuh terus pendampingan dan edukasi, tadi kami ada penyerahan vitamin untuk anak kita yang terkena stunting. Untuk memfasilitasi, nanti BKKBN bersama Kodim akan membina pembuatan polibag tanaman-tanaman untuk mencegah stunting," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Maros AS Chaidir Syam mengaku telah bergerak untuk menyiapkan lahan. Ia berharap, secara bertahap dapan mewujudkan Instruksi Presiden dalam hal ketahanan pangan.
"Untuk se-Kabupaten Maros, kita siapkan 600 hektare dan dipusatkan di Kecamatan Simbang. Kedatangan Pangdam ke Maros memberi semangat lagi bagi kami di Pemda untuk langsung bergerak memberikan aksi," ungkap Chaidir.
Ia menjelaskan, lahan tersebut akan ditanami tiga jenis padi yang ditanam secara bergantian. Dalam proses penanamannya akan menggunakan indeks pertanaman (IP) padi 400, dapat dipanen empat kali dalam setahun.
"Ada padi ginjah atau padi umur pendek, padi panjang dan padi menengah. Ditanam bergantian, sehingga dalam proses penanaman disarankan untuk menggunakan program IP400. Ini baru pertama kali di Maros, sebelumnya cuman ada IP300," pungkasnya. (guh)